JAKARTA, REPORTER.ID – Politisi senior PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mempertanyakan permintaan para pendemo Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang mendesak agar MPR RI menggelar Sidang Istimewa (SI) nya, untuk melengserkan atau memberhentikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan, Hendrawan saat dihubungi wartawan, Kamis (25/6/2020) menyindir PA 212 lebih mementingkan hal lain ketimbang masalah pandemi virus corona.
“Apa dasarnya? Di masa pandemi Covid-19, banyak orang dicekam kecemasan, kegentingan, kegagapan, dan perasaan tidak menentu. Banyak orang ‘salah minum obat’ dan menghambur-hamburkan tenaga untuk bicara hal-hal yang urgensinya tidak ada,” kata Hendrawan.
Anggota DPR dari dapil Pemalang dan Pekalongan itu meminta semua pihak bergandengan tangan selama masa pandemi ini.
“Fokus kita sekarang adalah membangun gotong royong skala besar, solidaritas nasional untuk mengatasi dampak pandemi,” pungkas Hendrawan.
Kesempatan terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Sukmo Harsono menilai permintaan para pendemo yang meminta MPR memberhantikan Jokowi itu keliru alias salah sasaran. Ia meminta agar setiap aspirasi yang dikeluarkan tetap pada jalur konstitusional.
“Maka saya menghimbau agar jangan menjadikan Presiden sasaran amarah, mari rasional tolak RUU HIP dengan Konstitusional memberikan aspirasi penolakan pada DPR RI, wajib bagi bangsa ini selalu bertindak secara konstitusional,” ujarnya.
Lagi pula, kata Sukmo, Jokowi akan menolak jika rancangan undang-undang yang dibahas DPR mendapat penolakan besar dari masyarakat. Dia yakin sebagai presiden, Jokowi akan mengutamakan keutuhan bangsa dan negara. ***