JAKARTA, REPORTER.ID – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan ancaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal melakukan reshuffle dalam sidang kabinet, dinilai sebagai peringatan keras. Terutama bagi para menteri untuk bekerja maksimal dalam penanganan virus corona atau Covid-19.
“Pernyataan yang keras tanpa tedeng aling-aling, dan itu membuat para menteri yang jeblok kinerjanya tak akan bisa tidur karena takut di-reshuffle,” kata Ujang Komarudin kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
Ujang menilai, salah satu menteri yang bisa saja berpotensi terkena reshuffle yaitu Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Pasalnya, Terawan dianggap lambat dalam menangani pandemi corona di tanah air.
Bahkan, menurut dia, nama Terawan pun sudah dua kali disorot oleh Jokowi dalam beberapa waktu terakhir. Terawan sempat disinggung Jokowi dalam sidang kabinet paripurna pada 11 hari lalu karena lambat mencairkan insentif bagi tenaga kesehatan.
“Dalam rapat terbatas terakhir, Jokowi kembali menyoroti kinerja Terawan terkait hal yang sama. Mungkin Terawan yang rawan akan di-reshuffle,” kata Ujang.
Selain Terawan, lanjut Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia ini, Menteri Ketenagakerjaan IMenaker) Ida Fauziyah juga berpotensi terkena reshuffle. Pasalnya, pemutusan hubungan kerja (PHK) kian marak di tengah pandemi corona.
Tapi dia (Ida) kemungkinan hanya akan digeser ke pos kementerian lain, mengingat dia merupakan politisi dari PKB yang menjadi partai koalisi pendukung Jokowi. Kalau pun reshuffle, diganti dari kader PKB lagi,” kata Ujang. ***