JAKARTA, REPORTER.ID – Tokoh dan pendiri PAN, Amien Rais menuding Presiden Jokowi sedang bersandiwara politik saat marah-marah kepada para menterinya dan mengancam akan mereshuffle karena menganggap para pembantunya kurang memiliki sense of crisis dalam menangani pandemi virus corona. Sentilan itu ia sampaikan melalui video yang diposting dalam akun Instagramnya, @amienraisoffisial, kemarin.
“Nah, sekarang saya lihat ada dua kemungkinan. Pertama, Pak Jokowi–maaf–sedang bersandiwara politik dengan mengaduh-aduh, merintih-rintih, biar rakyat kembali menjadi mempercayai Pak Jokowi, mencintai Pak Jokowi, beliau harus dibela. Jadi yang–maaf–membuat jengkel Pak Jokowi adalah para menterinya, sementara Pak Jokowi itu bagus sekali,” ujar Amien Rais.
Amien menyarankan, sebaiknya kemarahan Jokowi di depan para menterinya itu tidak diumumkan.
“Kesalahan fatalnya itu adalah, marahnya Pak Jokowi ini terbatas, dipublikasikan, seluruh umat manusia tahu, dunia mengetahui, dan umumnya malah backlash. Jadi ngapain,” ujarnya.
Dalam video itu Amien mengaku kasihan. “Saya terbit kasihan, terbit ketawa juga, kemudian seperti menepuk air di dulang tepercik muka sendiri. Jadi ini menteri-menterinya dipilih dengan tim, sudah matang, kemudian diumumkam sampai sekarang bekerja. Sejak semula saya agak khawatir bahwa hampir sepertiga menteri itu, saya kira nggak ada sifat kerakyatan,” jelas Amien.
Amien lalu mencontohkan seorang CEO transportasi online yang tiba-tiba dipercaya Jokowi mengurusi kementerian besar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian, Amien Rais juga menyoroti latar belakang Erick Thohir yang dipercaya mengurusi Kementerian BUMN. Ada lagi superminister, merasa tahu semuanya , memborong, ini tidak sehat.
Amien Rais kemudian meminta, jika ada rencana reshuffle, seharusnya dilakukan dengan cepat oleh Jokowi. “Bismillah… dengan nama Allah itu luar biasa. Kalau sudah pakai bismillah tapi masih cengengesan, kalau dalam bahasa Jawa Solo itu, ya saya kira Allah malah akan membuat perhitungan. Kira-kira begitu saja,” kata Amien Rais.
Amien Rais lalu menyinggung soal dua presiden terdahulu, Presiden Sukarno dan Presiden Soeharto, yang disebutnya ditinggalkan oleh para menterinya. Menurut dia, hal tersebut dapat pula dialami Jokowi.
“Pak Jokowi, ingatlah nasib Pak Harto dulu. Pak Harto itu dulu 32 tahun berkuasa. Semua menteri hanya mengiya-iyakan, memuji-muji, tidak ada menteri yang tidak memuji, sehingga terbuai. Tapi, ketika gerakan rakyat sudah mengepung kekuasaan, sepertinya Pak Harto sulit bertahan, semua menterinya itu meninggalkan (Pak Harto). Menteri-menteri Soeharto saat itu berputar balik dan tak membela Soeharto. Kecuali, Saadilan Mursyid,’’ kata Amien Rais.
“Ya Allah, jadi saya hanya mengingatkan, berkacalah pada nasib Pak Harto, yang sangat kuat pada waktu itu, kuat saat itu, tapi itu pun saat ditinggal menterinya jadi keropos. Bung Karno juga pernah hebat, tapi akhirnya runtuh,” tambahnya. ***