Jokowi Tidak Bersandiwara, Amien Saja yang Tak Jeli Lihat Politik

oleh
oleh

JAKARTA, REPORTER.ID – Tudingan Amien Rais mendapat perlawanan sengit dari sejumlah elit partai pendukung Presiden Jokowi. Politisi PDIP Charles Honoris membela Jokowi. Menurut dia, Presiden Jokowi punya kendali penuh terhadap kinerja para menterinya.

“Terkait dengan tuduhan Amien Rais tentang drama, nggak usah dianggap serius, harus dimaklumi. Beliau memang mungkin sudah nggak terlalu jeli dan aktif melihat politik,” kata Honoris.

Anggota Komisi I DPR ini pun menyindir balik Amien Rais. Charles menyinggung Amien yang tak lagi diberi posisi spesial di PAN.

“Mungkin sudah lelah, makanya di partainya pun sudah nggak masuk di jajaran kepengurusan. Semoga Pak Amien bisa menikmati masa pensiun politiknya dengan produktif,” tuturnya.

Ketua DPP PKB, Daniel Johan juga tak mau menganggap serius serangan Amien Rais ke Jokowi itu. Menurut dia, kalau tidak seperti itu, namanya bukan Amien Rais. Johan mengambil sisi positif dari pernyataan Amien tersebut. Ia menganggap serangan Amien tersebut sebagai obat yang bisa berguna di kemudian hari.

“Anggap saja obat kuat meskipun pahit mungkin berguna,” tuturnya.

Johan menegaskan Jokowi tidak sedang bersandiwara, melainkan tengah memberi motivasi kepada para menterinya agar bekerja lebih baik lagi dalam menangani pandemi Corona.

“Tujuan Presiden Jokowi saat itu untuk memacu semangat sekaligus peringatan kepada para menteri agar lebih militan. Kita harapkan akan segera ada perbaikan,” ujarnya.

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali menuturkan, Presiden Jokowi itu manusia biasa, yang bisa marah dan tertawa. Ia yakin, kemarahan Jokowi saat sidang kabinet paripurna pada 18 Juni 2020 bukanlah sandiwara.

“Pak Jokowi ini marah kan manusiawi. Pak Jokowi ini manusia biasa yang punya marah, punya tawa, punya senang. Jadi, kalau pada momen tertentu dia marah, ya, marah, masa orang marah bersandiwara,” kata Ahmad Ali, kemarin.

“Jadi, saya tidak melihat bersandiwara, karena Pak Jokowi ini kan nggak pandai bersandiwara. Pak Jokowi ini bekerja dengan hati, bekerja dengan kejujuran,” imbuhnya.

Menanggapi kritikan Amien terhadap Erick Thohir, Ketua Fraksi NasDem di DPR ini menilai Erick Thohir tidak salah karena membeli saham klub di Eropa. Sebab, pembelian saham itu dilakukan sebelum dia jadi Menteri BUMN.

“Yang salah itu ketika Pak Erick Thohir sudah jadi Menteri BUMN, dia beli saham. Kalau lagi jadi pengusaha terus beli saham, apa salahnya? Jadi nanti kalau Pak Amien sudah jadi presiden, barulah dia menunjuk menteri berdasarkan dia punya kapasitas,” ujar Ahmad Ali.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian, menepis mentah-mentah tudingan Amien Rais. “Presiden tidak pernah bersandiwara saat menyangkut nasib 267 juta rakyat Indonesia, beliau mengingatkan para menteri untuk bekerja secara tak biasa dalam menyelesaikan krisis akibat COVID-19,” tegas Donny.

Donny menjelaskan Jokowi semata-mata ingin mengingatkan para menteri agar bekerja ekstra luar biasa di masa pandemi Corona ini. Selain itu, Presiden Jokowi juga ingin setiap kebijakan pemerintah betul-betul tepat sasaran.

“Presiden sangat peduli terhadap nasib mereka yang terdampak COVID-19 sehingga kebijakan harus diambil cepat, tepat dan efektif. Ini menunjukan kepemimpinan beliau di saat krisis. Kepemimpinan yang mendorong, menguatkan dan memastikan semua bekerja ekstra keras untuk mengatasi krisis,” ujar Donny. ***

Tentang Penulis: hps

Gambar Gravatar
Wartawan senior tinggal di Jakarta. hps@reporter.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *