JAKARTA, REPORTER.ID- Meskipun Gubernur DKI Jakarta telah mencabut ketentuan Pengaturan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memberlakukan PSBB Transisi sejak 11 Juni 2020 dengan mengizinkan kembali kegiatan beribadah berjamaah terbatas 50% dari kapasitas tempat ibadah, namun masih sedikit pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Jakarta Timur yang menyelenggarakan taklim atau kajian agama di masjidnya. Hal ini terkait berbagai hal di antaranya kondisi keuangan dan kemampuan DKM masing masing.
Demikian dikemukakan pengamat budaya Jakarta H Abu Galih, Ahad (5/7/2020).
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Sub Bagian Pendidikan Mental Spiritual (Dikmental) Jakarta Timur Drs Dwi Busara.
Dikatakan oleh H Abu Galih, pada umumnya masjid yang DKM nya sudah siap, segera membuka masjidnya untuk solat Jumat dan solat rowatib berjamaah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Namun kenyataanya masih ada masjid yang tutup.
“Masjid di Rumah Susun Perumnas Klender belum buka. Padahal masjid itu aman untuk solat bila saya lewat di situ pas waktunya tiba,” ujar Ichsan warga Cakung yang sering bertugas di kawasan tersebut.
Di lain pihak, Kasubbag Dikmental Jakarta Timur, Dwi Busara mengatakan berdasarkan SK Walikota Jakarta Timur nomor 400/2020 tertanggal 12 Juni 2020, ada 13 Rukun Warga (RW) dari 8 Kelurahan yang masih rawan Covid-19 atau zona merah. Karena itu terhadap RW tersebut diberlakukan Pengendalian Ketat Berskala Lokal (PKBL), yaitu meliputi RW 07 Bidara Cina, RW 02 Kampung Melayu, RW 01 dan RW 04 Cipinang Muara, RW 07 Pondok Bambu, RW 04 dan RW 05 Malaka Sari, RW 05 dan RW 09 Malaka Jaya dan RW 10 Kelurahan Gedong , Kecamatan Pasar Rebo.
“Namun tiap hari kondisi itu dievaluasi terus perkembangannya. Sekarang ini tinggal 2 RW saja yang zona merah. Penentuan tersebut wewenang Bagian Tata Pemerintahan atau Tapem,” kata Dwi.
Tercatat di seluruh Jakarta Timur kata Dwi Busara terdapat sekitar 700 RW dari 65 kelurahan yang saat ini terdapat 1.087 masjid.
Sementara itu Kelurahan Malaka Jaya bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) setempat Ahad (5/7/2020) mengadakan Suling (Solat Subuh Keliling) di Masjid Nurul Islam.
Demikian pula pengurus Masjid Darul Arqam di RW 03 Malaka Jaya mengadakan taklim perdana paska PSBB dengan Ustadz DR H Abdul Manaf Panjaitan. Kajian yang disampaikan berjudul ‘Ibadah dan Ketaatan Menolak Bala’.
Ketua DKM Darul Arqam H Suprapto maupun Wakilnya Nur Yahya menjelaskan, taklim ini tidak serta merta diikuti taklim rutin berikutnya.
“Tergantung kondisi keuangan dan lainnya,” kata mereka senada.
Lain lagi dengan Masjid Salafiyah Al Ihsan di RW 09 Cakung Barat. Sejak berakhirnya PSBB, taklim rutin siang hari dibuka kembali terutama kajian mengenai nahwu shorof atau tata bahasa ilmu Al Quran.
“Seharusnya Ahad pagi ini ada kajian, tetapi diliburkan. Untuk taklim malam hari insyaaAllah mulai malam Rabu (7/7/2020) nanti,” kata KH Ahmad Hifzillah.
Kajian yang diselenggarakan Rabu pagi yl dihadiri sekirar 200 peserta putra dan putri. “Ada yang dari Priok dan Kelapa Gading,” tambahnya.
Ponpes Salaf Al Ihsan membangun masjid baru yang diresmikan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan pada September 2017 silam. Hingga kini masjid itu cukup makmur dengan kegiatan taklim.
Lain lagi dengan masjid As’Syakirin di RW 08 dan masjjd Darul Ilmi di RW 011 hingga kini belum menyelenggarakan taklim rutin. “Masih belum ada taklim atau kajian,” kata Ketua RW 011 Pondok Bambu, H Joko Martono. (Pri).