Ķementerian BUMN (Pakai) AKHLAK

oleh
oleh
Menteri BUMN, Erick Tohir.
Djafar Badjeber.

SETELAH Erick Thohir menjadi Menteri BUMN kita dikenalkan sebuah slogan AKHLAK. Saat itu saya masih mencari tahu apa yang dimaksud dengan AKHLAK. Tadinya saya menduga ini sebuah sindiran kepada jajaran direksi dan komisaris BUMN dalam menjalankan perusahaan harus pakai standard Akhlak, karena mungkin diduga masih banyak BUMN yang negatif, belum mampu memberikan kontribusi dalam bentuk dividen, menjadi ‘sapi perah’ dan macam-macam stigma.

Atau mungkin lebih jauh dari itu. Atau juga hasil pengamatan Erick Thohir ditengah masyarakat telah terjadi pergeseran nilai dan perubahan sosial, atau mungkin tergerusnya karakter bangsa dll.

Setelah membaca lebih jauh tentang AKHLAK ala Erick Thohir saya makin mengerti. AKHLAK itu singkatan;

  • Amanah
  • Kompeten
  • Harmonis
  • Loyal
  • Adaptatif
  • Kolaboratif

Dari slogan AKHLAH itu semuanya terkait bagaimana seharusnya BUMN dijalankan dan dikerjakan. Amanah kalimat pertama, artinya itu menjadi modal utama. Sekalipun orang itu pintar tapi tidak amanah, tidak jujur, tidak bersih dan berprilaku koruptif maka dia tidak amanah !!!

Kompeten; orang yang diangkat dalam lingkungan BUMN haruslah orang yang kompeten. Mampu menjalankan perusahaan secara propesional, dan terus meningkatkan kapabilitasnya. Menjadi direksi di suatu perusahaan bukan untuk coba-coba, harus siap pakai dan bisa running .

Harmonis; dalam menjalankan tugas senantiasa bisa bekerja sama (dalam kebaikan), saling menghargai satu sama lain, saling peduli serta saling menghargai sekalipun ada perbedaan pandangan dan pendapat dengan harmonis.

Loyal; dimana seseorang bekerja atau masuk dalam sebuah organisasi /wadah haruslah loyal kepada pimpinan dan kepada perusahaan/organisasi. Berdedikasi tinggi mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.

Adaptatif; terus berinovasi terutama dalam menghadapi perubahan (disrupsi). Orang yang mampu adaptasi dalam sebuah lingkungan kerja serta perubahan adalah orang yang siap berkompetisi serta bertahan. Tidak semua orang mampu beradaptasi dalam lingkungan kerja ataupun perubahan yang begitu cepat.

Kolabiratif; membangun kerjasama yang sinergis menjadi prasyarat mutlak bagi perusahaan atau organisasi. Siapapun yang tidak mampu berkolaborasi bisa tergilas sebab roda perusahaan atau organisasi terus berputar.

Tentang Penulis: hps

Gambar Gravatar
Wartawan senior tinggal di Jakarta. hps@reporter.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *