JAKARTA, REPORTER.ID – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD apresiasi kepada MenkumHAM, Yasonna Laoly beserta jajarannya yang telah berhasil mengekstradis Maria Pauline Lumowa, buronan pembobol kas Bank BNI senilai Rp1,7 triliun tersebut dari Serbia ke Indonesia.
“Hari ini kita melihat Maria Pauline Lumowa bisa ditemukan dan dibawa kembali setelah menjadi buronan selama kurang lebih 17 tahun,” kata Mahfud yang turut hadir pada jumpa pers kedatangan buronan Maria Pauline Lumowa ke Tanah Air, Kamis (9/7/2020).
Mahfud juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Menkumham Yasonna Laoly yang dinilainya telah bekerja dalam senyap, termasuk melakukan komunikasi selama setahun ini dengan pemerintah Serbia.
Bahkan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga memberikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Serbia yang turut membantu meringkus Maria. Sebab, Maria sudah diringkus oleh NCB Interpol Serbia sejak Juli 2019 lalu.
“Sejak lari dari Indonesia, selama itu pula kita mencarinya dan akhirnya bisa mengekstradisi Maria Pauline Lumowa melalui proses panjang dan diam-diam. Tidak ada yang tahu dan mendengar karena memang harus berhati-hati,” ucap Mahfud.
Seperti diketahui, delegasi yang dipimpin MemkumHAM, Yasonna Laoly sukses menyelesaikan proses handing over atau penyerahan buronan pelaku pembobolan Bank BNI atas nama Maria Pauline Lumowa dari pemerintah Serbia.
Keberhasilan menuntaskan proses ekstradisi ini, lanjut MenkumHAM, tak lepas dari diplomasi hukum dan hubungan baik kedua negara. Selain itu, proses ekstradisi ini juga menjadi buah manis komitmen pemerintah dalam upaya penegakan hukum yang berjalan panjang, meskipun ada juga upaya dari salah satu negara Eropa untuk mencegah ekstradisi tersebut terwujud. ***