BANDUNG, REPORTER.ID – Mantan Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla melihat kalau dampak pandemi virus corona atau Covid-19, berbeda dengan krisis moneter di Indonesia. Krisis Moneter 1998 hanya terjadi di beberapa negara, yakni Indonesia, Thailand, dan Korea.
“Malaysia juga ikut terimbas, namun sedikit. Itupun segera bisa diatasi,” kata Jusuf Kalla dalam Webinar Series SBM ITB, From Surviving to Thriving: Business After Covid-19, Senin (13/7/2020) kemarin.
Namun, lanjut JK sapaan akrab mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu, Covid-19 melanda hampir seluruh negara di dunia. Jadi, ketika dulu Indonesia meminta bantuan pada IMF, Jepang, atau negara-negara Eropa, kini tidak bisa.
“Sehingga timbul suatu kemandirian bangsa. Itu yang harus dijaga. Kita pasti bisa,” tandasnya.
JK menjelaskan, nasib orang saat ini berada di tangan saintis (ilmuwah), melalui vaksin Covid-19 yang akan mereka ciptakan. Meski diakui, waktu yang dibutuhkan untuk kembali normal setelah vaksin ditemukan sekitar 2-3 tahun.
“Setelah vaksin ditemukan akan diuji klinis sekitar awal tahun depan. Setelah itu baru bikin atau memperluas pabrik. Lalu baru produksi masal. Jadi selama itu (2-3 tahun) harus siap-siap pakai masker,” tuturnya.
Setelah vaksin berhasil, ekonomi pun akan kembali normal. Ketika itu masyarakat sudah tidak takut untuk keluar rumah dan melakukan berbagai aktivitas, demikian Jusuf Kalla. ***