Alsya Nadine: Sebaiknya Investor Jika Ingin BOW atau Swing Trade Sangat Selektif

oleh
oleh
Grafik IHSG.
Alsya Nadine.

JAKARTA, REPORTER.ID – Analis ekonomi jebolan University of Miami, Alsya Nadine mengatakan, ada sesuatu yang menarik untuk mengantisipasi terjadinya resesi. Mengutip pernyataan mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri pada era Presiden SBY dalam diskusi virtual pada Selasa kemarin (28/7/2020), Bantuan Langsung Tunai (BLT) seharusnya lebih (dari Rp600 ribu), BLT kepada masyarakat idealnya sebesar Rp1 Juta. Selain itu, yang mendapatkan harusnya tidak hanya masyarakat miskin, tapi juga masyarakat menengah yang ikut terdampak Covid-19.

Terkait dengan pendapat tersebut, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/7/2020), Nadine mendukung pandangan tersebut, mengingat BLT dinilai paling ampuh dalam meningkatkan konsumsi masyarakat, karena uang yang didapatkan akan langsung dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Berbeda dengan orang kaya yang memilih untuk menabung. Mengenai dana tentu bisa dialihkan dari dana infrastruktur yang di postpone ke tahun demi prioritas yang lebih mendesak,” sebut dia.

Nadine menjelaskan, dampak ke konsumsi sebagai komponen utama pendorong perekonomian bisa kembali tumbuh, sehingga pertumbuhan ekonomu kuartal III mempunyai harapan masuk ke zona positif.

Sementara kabar global, efek dari khawatirnya investor akan pelemahan kepercayaan konsumen, kinerja laporan keuangan emiten yang mengecewakan serta kekhawatiran tentang perselisihan di Kongres Amerika Serikat (AS), tentang rencana bantuan untuk memerangi virus corona menjadi faktor turunnya DJIA sebesar -0.77%, dan jika dikombinasikan dengan turunnya EIDO sebesar -1.56% berpotensi menjadi faktor negatif untuk IHSG kembali turun dalam perdagangan Rabu ini ditengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Corvid19, dimana dihari Selasa ada +1,748 orang terjangkit corvid sehingga sejauh ini korban terjangkiti Corvid-19 mencapai 102,303 orang (sukses mengungguli China, diduga sebagai negara awal-muasal virus corona) dengan penambahan korban tewas dihari Selasa sebanyak +63 orang, sehingga sejauh ini jumlah korban tewas sudah mencapai 4,901 orang, menuju 5,000 orang tewas dalam waktu dekat ini, (Fatality Rate sebesar 4.80%).

Lebih lanjut, menurut Nadine dengan turunnya harga beberapa komoditas seperti: Oil -1.37%, Coal -1.15% & Nikel -0.71%% berpotensi mendorong turun saham-saham berbasis komoditas tersebut dalam perdagangan Rabu ini.

Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan pelemahannya dalam perdagangan Rabu ini ditengah secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli, Nadine merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BOW atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari sektor Bank, Alat Berat, Otomotif, Konsumer, Retail, Industri Dasar dan Properti dalam perdagangan Rabu.

Sedangkan IHSG berhasil bertahan di atas Dynamic Support MA10 / 5094, namun perjalanan ini pun masih terganjal oleh Resistance 5140. Best advice untuk saat ini adalah (masih) Wait & See. Jika berhasil naik melewati rintangan ini, IHSG berpotensi menuju Upper Channel (blue) di sekitar 5170. Namun jika IHSG memilih melemah, Support selanjutnya berada pada MA20 @ 5055.

“Jadi, para pemodal disarankan untuk Set your Trailing Stop demi mengamankan portfolio,” kata Nadine memprediksi.

Secara detail, menurut Nadine yang menyelesaikan S1 ekonominya di Université Paris Nanterre, IHSG kami perkirakan bergerak pada 5,065 – 5,149 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BBCA UNTR ASII UNVR MAPI BRIS GJTL ACES ICBP DMAS.

Secara umum bursa saham di developed economies, Nadine mereview bergerak bervariasi. Bursa saham benua kuning bergerak bervariasi pada perdagangan selasa kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar +0.69%, lalu indeks Shanghai dan Indeks Kospi masing-masing ditutup menguat +0.71% dan +1.76%.

Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar -0.77% di level 26,379 hal ini sejalan dengan pelemahan S&P 500 sebesar -0.65%. Kemudian, Wall Street ditutup melemah dikarenakan proposal stimulus untuk penanganan wabah Covid-19 di AS tertunda akibat masih dalam perdebatan para senator AS mengenai besaran jumlah paket stimulus yang akan diberikan. Dari pasar komoditi, harga CPO melemah -3.30% harga Coalmelemah -0.86% dan harga Minyak Mentah WTI Crude Oil melemah -1.35%.

Pada perdagangan 28 Juli, IHSG ditutup melemah sebesar -0.07 ke level 5,116 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang ditutup berada di zona merah membawa kabar negatif untuk hari ini, selain itu masih dari penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin banyak jumlah pasien nya, ketiga perkiraan pemerintah Indonesia yang mengatakan bahwa Indonesia tidak akan masuk kedalam jurang resesi, demikian disampaikan Nadine. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *