SURABAYA, REPORTER.ID – Wali Kota Risma menyebut Surabaya zona hijau. Itu dilihat dari tingkat penularan COVID-19 sudah menurun. Data itu disebut berdasarkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Di mana kondisi Surabaya sudah (zona) hijau yang artinya penularannya kita sudah rendah,” kata Risma saat teleconference dengan pedagang serta perwakilan masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Gunung Anyar, Minggu (2/8/2020).
Apalagi, lanjut Risma, tren tingkat kesembuhan pasien COVID-19 terus meningkat. Itu berarti pasien COVID-19 di Surabaya jauh lebih yang sembuh daripada sebelum-sebelumnya. “Pasien yang sembuh juga sudah banyak,” ujarnya.
Namun dari data terakhir 31 Juli 2020, angka komulatif konfirmasi terdapat 8.691 orang, sedangkan konfirmasi dalam perawatan ada 2.676 orang. Untuk pasien konfirmasi sembuh terdapat 5.244 orang dan konfirmasi meninggal 771 orang.
Sementara itu, anggota Gugus Kuratif Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril mengatakan untuk zonasi daerah merupakan kewenangan pusat. Tapi ia melihat angka kesembuhan di Surabaya meningkat.
“Untuk zonasi yang mengatur pusat, bukan kita provinsi. Tapi pada dasarnya memang kesembuhan di Surabaya meningkat,” kata Jibril, Senin (3/8/2020).
Selain angka kesembuhan meningkat, Jibril menyebut penambahan kasus positif COVID-19 di Surabaya mulai menurun. Dalam konteks zonasi, Jibril mengatakan pemetaan warna sesuai keadaan wilayah tersebut akan di-update pusat setiap hari Selasa di website https://covid19.go.id/peta-risiko.
“Penentuan zona merah, oranye, kuning, hijau ini kan kewenangan dari Satuan Gugus Tugas Pusat. Setiap Selasa akan terupdate, nanti dilihat saja di websitenya,” jelasnya.
Meski di Surabaya angka kesembuhan meningkat dan jumlah kasus menurun, Jibril tetap mengingatkan masyarakat agar tetap patuh protokol kesehatan. Tren yang positif ini diminta untuk tetap dipertahankan. “Artinya tetap harus waspada dan tidak boleh lengah untuk menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Dalam penelusuran di website https://covid19.go.id/peta-risiko, status Surabaya masih masuk dalam zona merah. Khusus di Jatim masih ada 9 kabupaten/kota yang masih masuk zona merah. Selain Surabaya, ada Kota Pasuruan, Sidoarjo, Gresik, Kota Malang, Kota Batu, Kota Mojokerto, Jombang dan Kabupaten Mojokerto.