JAKARTA, REPORTER.ID– Usai kata pengantar dari Koordinator Baznas Bazis Jakarta Timur Aminudin, segera Hasan Mahbub (70) dipersilakan membuka pintu rumah barunya setelah direhabitasi total selama 2 pekan. Dengan gemetar kakek dari dua cucu itu membukanya sambil mengucap basmalah. “Bismillahirromanirrohiiim,”….ucapnya terbata-bata.
Masuklah dia yang diikuti Sekretaris Kelurahan Penggilingan Suhartono dan Kasi Kesra H Priyati, Ketua RT 02/06 Penggilingan Agus Subagyo serta Aminudin sendiri. Sekitar sepuluh orang bermasker di dalam rumah itu menyaksikan kondisi setiap ruang dan kamarnya dengan sedikit komentar. Selesailah acara seremonial bedah rumah milik Hasan dengan 3 anaknya itu. Kemudian dilanjutkan syukuran di taman dekat kolam ikan RT 02/06 itu.
Ketika masuk rumahnya yang dilihat pertama kali Hasan adalah atap rumah yang tertutup plafon, kemudian kamar mandi dan WC-nya. Hasan teringat waktu lalu tiba tiba atap rumahnya jatuh. Untungnya dia dan anak anaknya sedang di kamar masing masing. “Alhamdulillah sudah ada kamar mandi,” katanya lirih setelah melongok ke belakang.
Betapa tidak, selama ini tiap hari dia dan keluarganya harus nebeng ke Masjid Al Hidayah di seberang Jl Penggilingan Raya yang jaraknya sekitar 120 meter untuk keperluan mandi dan lainnya. Itu akibat septiktank WC rumahnya rusak. Solat Subuh selalu di masjid itu.
“Terimakasih Pak RT dan RW , Bu Lurah dan Camat. Terimakasih Baznas Bazis Jakarta Timur dan semuanya,” kata Hasan ketika diwawancara didampingi 2 orang anaknya.
Sementara satu jam sebelumnya Sekel Penggilingan Suhartono dan Koordinator Baznas Bazis Jakarta Timur menyerahkan kembali rumah Jamaludin (52) setelah dibedah. Jamal menerimanya dengan mata yang berkaca-kaca. “Terimakasih Pak. Terimakasih Bu,” kata Jamaludin.
Pak RT 18/12 dan Pak RW 12 serta Kasi Kesra Kelurahan Penggilingan Hj Priyati hadir mendampingi Jamaludin.
Lelaki ini ingat waktu hujan deras di dalam rumahnya terendam air setinggi perut dan pundaknya tertimpa genting yang runtuh. Namun kini lantainya sudah ditinggikan hampir 1,5 meter.
Di sinipun Aminudin memberi bingkisan berisi kitab Al Qur’an, Hadits dan madu untuk penyemangat pemilik rumah beribadah dan beraktivitas yang sehat. “Kami, Lurah, Camat dan Walikota mohon doanya ya Pak. Beliau-beliau itu telah dipotong dua setengah persen gajinya untuk pembayaran zakat infaq dan sedekah (ZIS) nya. Doa para mustahik biasanya diijabah,” kata Aminudin.
Dia menjelaskan Baznas Bazis Jakarta Timur mengembalikan ZIS tersebut kepada masyarakat dari mana ZIS itu berasal secara proporsional. Menurut Sekel Suhartono, Kelurahan Penggilingan tahun 2020 ini sudah menghimpun ZIS Rp150 juta lebih. Sedangkan menurut Aminudin Baznas Bazis Jakarta Timur sampai Agustus ini telah menghimpun ZIS Rp14,4 Miliar. Tahun 2019 silam mengumpulkan ZIS Rp 16,16 Miliar lebih.
Tahun 2020 ini Baznas Bazis Jaktim memprogramkan bedah rumah 106 milik warga duafa. Hingga kini 85 rumah telah selesai dibangun dan 21 rumah lagi sedang dalam proses pembangunan ataupun verifikasi. Bagi warga yang rumahnya dibedah diberi bonus Rp500.000 untuk kontrak rumah sementara. “Moto kita adalah Zakat membahagiakan kita. Membahagiakan para muzaki dengan ditambah lagi rezekinya dan membahagiakan para mustahik yang sudah menerima manfaat dari uang zakat tersebut,” ucap Aminudin. (PRI).