Begini Cara Ibu-Ibu Cegah Korona Di Rumah

oleh

JAKARTA, REPORTER.ID –  Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia dan dampaknya luar biasa itu merontokan berbagai kegiatan di masyarakat. Baik secara ekonomi, sosial, kesehatan, keagamaan dan sebagainya.

Masyarakat pun mulai mencari cara bagaimana membuat rumahnya kian sehat dan aman dari virus Corona tersebut.

Menurut Sekretaris Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ibu Anisa, setidakny ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat rumah sehat mencegah COVID-19.

Pertama membuat ruang dalam yang sehat, bisa dilakukan dengan ventilasi udara yang cukup, memberishkan lantai supaya kuman dan bakteri tidak berkembang, dan membersihkan furniture di dalam ruang.

Kedua, menjaga kamar mandi tetap sehat, dengan cara peralatan mandi tertutup, sinar matahari masuk secara langsung, sirkulasi udara lancar, dan rutin membersihkan kamar mandi.

Ketiga, menyediakan wadah air di luar rumah dengan tujuan ketika masuk rumah kondisi sudah bersih. Wadah air bersih sebaiknya diletakkan di luar rumah dan digunakan untuk mencuci tangan dan kaki dengan air dan sabun sebelum masuk rumah.

“Beberapa penjelasan tentang upaya yang dilakukan di rumah untuk mencegah penyebaran virus ini bisa diterapkan pada rumah masing-masing. Selain itu, bisa juga diterapkan pada ruang-ruang kelas pada sekolah/PAUD. Dengan mengatur rumah menjadi sehat, maka rumah ini akan terhindar dari kuman dan virus,” ujar Anisa dalam paparannya secara virtual pada kegiatan di PAUD Terpadu Islam Ratnaningsih Bantul Yogyakarta, Sabtu (8/8/2020).

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dengan tema ‘Rumah Sehat Cegah COVID-19’. Kegiatan ini  bertujuan untuk memberi wawasan kepada wali murid dan guru mengenai pentingnya menjaga Kesehatan.

Anisa menjelaskan, meski telah ada protocol kebiasaan baru di sekolah, namun sebaiknya anak-anak tetap bersekolah dari rumah. Karena ada beberapa protocol kesehatan yang sulit diterapkan ke anak-anak, misalnya menjaga jarak.

Merespon audien dari orang tua murid, berkaitan dengan membuat sekolah PAUD yang aman bagi anak, menurut Anisa, untuk membuat lingkungan sekolah yang aman bisa dilihat dari 2 sisi. Yaitu dari perilaku penggunanya dan dari arsitekturnya. Dari perilaku, kaitannya dengan protocol kebiasaan baru seperti selalu cuci tangan dengan sabun, menggunakan masker dan face shield dan lainnya.

Dari segi arsitekturnya, bisa diterapkan beberapa prinsip seperti mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan, memasukkan cahaya alami ke dalam ruangan, dan selalu membersihkan ruangan.

“Prinsip-prinsip yang ada dalam pedoman umum rumah sehat juga bisa diterapkan dalam rumah kita maupun ruang kelas di PAUD, seperti ukuran lubang cahaya 1/10 luas lantai dan ukuran lubang udara 5% dari luas lantai,” ujarnya.

Dalam konteks pandemi Covid-19 ini lanjut Anisa, sangat penting untuk selalu membersihkan ruangan agar betul-betul bersih dari kuman dan virus, dengan menggunakan obat untuk mematikan kuman.

Namun, bisa juga menggunakan sterilisasi dengan lampu UVC. Sekarang ini sudah banyak yang menggunakan box sterilisasi yang dilengkapi dengan lampu UVC untuk mensterilkan barang dari luar rumah.

“Caranya pun sederhana, hanya memasukkan barang tersebut dalam BOX dan menyalakan lampunya 5 menit untuk mematikan kuman-kuman. Lampu ini juga bisa digunakan untuk mensterilkan ruangan dengan ukuran lampu disesuaikan bidang atau ruang yang akan disterilkan,” tutur Anisa.

Di masa pandemi, selain menjaga rumah tetap sehat dan bersih  juga harus memastikan kegiatan di rumah berjalan nyaman. Misalnya saat anak-anak belajar di rumah dan saat orangtua bekerja dari rumah. Tips yang bisa dilakukan adalah membuat ruangan khusus yang dikondisikan untuk belajar supaya anak-anak bisa konsentrasi.

“Apabila tidak memungkinkan membuat ruang baru, bisa dengan memodifikasi dan menata ruang yang sudah ada. Yang perlu diperhatikan, untuk anak usia TK dan SD, ruangan ini menjadi ruang yang nyaman dan menyenangkan,” pungkasnya.

Sementara itu Anggana Fitri menambahkan, untuk mendapatkan rumah yang sehat, minimal jendela/pintu terbuka 8 jam sehari yang dimulai dari pagi hari. Tujuannya untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik dan sehat. Pada pagi hari, dengan dibukanya jendela maka udara yang semalam ada di dalam rumah bisa digantikan dengan udara yang bersih dan segar dari luar.
Begitu pula kain-kain di dalam rumah dan perabot yang sering tersentuh sebaiknya rutin dibersihkan.

“Misalnya sofa, dibersihkan dari kuman minimal 2 kali sebulan. Kain sprei dan korden juga harus rutin dibersihkan untuk mencegah dari kuman. Juga barang yang menumpuk sebaiknya dibersihkan,” ungkap Anggana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *