JAKARTA, REPORTER.ID – Rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II-2020 yang mencatat surplus setelah defisit di kuartal sebelumnya menjadi sentimen positif. Penurunan defisit transaksi berjalan (CAD) dan surplus transaksi modal dan finansial (TMF) menjadi pemicunya.
Hal ini dikatakan ekonom muda, Alsya Nadine kepada reporter.id, pagi ini Rabu (19/08) di Jakarta, merespon rilis Bank Indonesia (BI) yang mencatat neraca pembayaran Indonesia pada periode April-Juni 2020 surplus US$ 9,2 miliar.
“Surplus ini, merupakan yang tertinggi sejak kuartal kedua tahun 2011 atau sembilan tahun silam,” sebutnya.
Defisit transaksi berjalan sebesar US$ 2,9 miliar atau setara 1,2% dari produk domestik bruto (PDB), membaik dari kuartal sebelumnya 1,4% dari PDB. Defisit di kuartal II-2020 menjadi yang paling sejak kuartal I-2017. Surplus TMF pada April-Juni tercatat sebesar US$ 10,5 miliar (4,3% dari PDB), berbalik arah dari defisit US$ 3,0 miliar (1,1% dari PDB) pada kuartal I-2020.
Nadine memastikan dengan kombinasi membaiknya data Neraca Pembayaran Indonesia serta naiknya EIDO sebesar +0.61% dan terus menguatnya beberapa harga komoditas seperti: Gold +0.83%, Nikel +0.75% & Timah +1% berpeluang menjadi katalis pendorong IHSG untuk kembali menguat dalam perdagangan Rabu ini ditengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Covid-19.
Selanjutnya dibeberkan Nadine bahwa dihari Selasa kemarin ada sekitar +1,673 orang terjangkit Covid-19, sehingga sejauh ini korban terjangkiti Corvid-19 mencapai 143,043 orang (sukses jauh meninggalkan China, diduga sebagai negara asal-muasal Virus Corona), dengan penambahan korban tewas di hari Selasa sebanyak +70 orang, sehingga sejauh ini jumlah korban tewas sudah mencapai 6,27u orang, menuju 7,000 orang tewas dalam waktu dekat ini (Fatality Rate sebesar 4.39%).
Kondisi ini diprediksi oleh Nadine bahwa IHSG akan bergerak pada 5,250 – 5,335. Adapun saham-saham yang bisa direkomendasikan hari ini adalah MBAP GGRM BBRI WIKA CTRA BBNI BSDE UNTR CPIN PGAS.
Menurut review Nadine yang belajar Ilmu Ekonomi di Université Paris Nanterre Perancis dan University of Miami USA, secara umum bursa saham di developed economies bergerak bervariasi. Bursa saham benua kuning bergerak bervariasi pada perdagangan selasa kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar +0.08%, lalu indeks Shanghai ditutup menguat +0.36% dan Indeks Kospi ditutup melemah -2.46%.
Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar -0.24% di level 27,778 hal ini berbeda dengan penguatan S&P 500 sebesar +0.23%. Wall Street ditutup bervariasi setelah terjadi pertumbuhan penjualan properti menandakan pemulihan secara perlahan ditengah indeks S&P yang melewati level tertinggi nya kembali. Dari pasar komoditi, harga CPO menguat sebesar +1.41% harga Emasmenguat +1.82% dan harga Tinmenguat +1.61%.
Sementara pada perdagangan 18 Agustus IHSG ditutup menguat sebesar +0.90 kelevel 5,295. Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang ditutup bervariasi membawa dampak positif ditengah pergerakan S&P yang menyentuh all time high nya.
“Sementara dari dalam negeri menarik ditunggu hasil rilis suku bunga acuan Bank Indonesia yang akan diumumkan pada hari ini,” kata Nadine menutup keterangannya. ***