Desain Kampung Susun Akuarium Digeser, akan Dibangun Galeri Temuan Situs

oleh
oleh

JAKARTA, REPORTER. ID- Banyak temuan lepas artefak dan ekofak di lahan Kampung Akuarium di Penjaringan Jakarta Utara. Karena itu harus dibuat desain baru pembangunan Kampung Susun Akuarium. Pembangunannya telah diawali dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan Senin (17/8/2020) sore yang lalu.

Demikian dikatakan Anggota Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta Drs H Candrian Attahiyat Rabu (19/8/2020). “Desain baru itu hanya menggeser bangunan yang ada di atas temuan. Jadi pembangunannya bergeser ke selatan,” kata Candrian arkeolog senior itu.

Foto artefak yang ditemukan di lahan Kampung Akuarium.

Secara terpisah Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana menegaskan untuk temuan artefak dan ekofak tersebut dapat dibuatkan galeri atau museum untuk menambah edukasi warga Kampung Akuarium terhadap lahan yang mereka tempati.

Kampung Akuarium Oktober 2018

“Agar mereka tahu lahan itu masuk dalam Situs Pelabuhan Tua Jakarta. Dengan demikian anak cucu warga di sana tak melupakan sejarah kampungnya, dan sama-sama menjaga serta melestarikan situs tersebut,” kata Iwan.

Artefak yang ditemukan antara lain ubin, bagian umpak tiang dapat melengkapi data bangunan laboratorium oseanologi 1919 -1976.

Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Paramita Jaya, Yiyok Trio Herlambang dan Arkeolog Husnison Nizar menghargai Pemprov DKI Jakarta yang tetap mengusahakan pelestarian kawasan Kota Tua dan upaya edukasi kepada masyarakatnya.

Pembangunan Kampung Susun Akuarium di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara akan meliputi gedung bertingkat sebanyak 5 blok dengan 241 unit rumah dan telah diawali oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan Senin yang lalu.

Hadir saat itu anggota DPRD DKI Jakarta H Lulung Lunggana, Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta Berkah Shadaya, Kadus Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana, dan kalangan arkeolog seperti Candrian Attahiyat.

Gubernur Anies mengatakan rencana kampung susun Akuarium ini merupakan aspirasi masyarakat. “Karena itu dibahas bersama-sama sehingga muncullah konsep kampung susun. Desainnya pun dirancang bersama sama masyarakat,” ujar gubernur.

Dikatakannya konsep hunian kampung susun ini merupakan buah pikiran empat komponen yang terdiri dari unsur masyarakat, ahli, fasilitator, dan pemerintah.
” Perencanaan kampung ini harus menjadi contoh penataan kampung di Jakarta. Kampung merupakan bagian sejarah kota ini. Karena itu kampung harus terus hidup berkembang, mengikuti kemajuan zaman,” kata Anies.

Sementara Sarjoko Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta menjelaskan pembangunan kampung susun Akuarium yang tak jauh dari Museum Bahari dan Masjid Luar Batang itu akan selesai Desember 2021 mendatang. Anggarannya tidak murni dari APBD DKI Jakarta melainkan juga dari dana kewajiban pengembang yang besarnya Rp 62 miliar.

Luas lahan untuk kampung susun Aquarium sekitar 10.300 m2 dengan menyediakan ruang publik dan lapangan olahraga. Temuan benda purbakala yang didapat selama penggalian pondasi akan diberi tempat untuk diapresiasi.(PRI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *