Kekhawatiran Din Syamsuddin, Bakal ada ‘Penumpang Gelap’ Mengancam KAMI

oleh
oleh
Din Syamsuddin.

JAKARTA, REPORTER.ID – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menyadari bakal ada ancaman dan gangguan atas gerakan moral yang dibangun koalisi. Bahkan, Din sampai singgung adanya ‘penumpang gelap’ dan ‘musuh dalam selimut’ yang mengancam KAMI.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Din Syamsuddin dalam obrolan dengan Refly Harun di saluran YouTube Refly Harun Channel, Rabu (19/8/2020) mengatakan, dirinya bersama deklarator KAMI sudah berkomitmen untuk menjaga betul gerakan moral ini.

Din bersama yang lainnya berkeyakinan jangan sampai ada cacat dari para pendukung maupun deklarator KAMI. Sebab sekali ada kesalahan, maka KAMI bakal menjadi bulan-bulanan dari publik dan pihak yang tak suka dengan eksistensi koalisi ini.

Ketua PP Muhammadiyah itu juga mengatakan, disiplin ketat akan diberlakukan di internal KAMI. Sebagai gerakan moral, komitmrn moral harus berangkat dari masing-masing individu pendukung KAMI.

“Elemen KAMI harus sudah selesai dengan persoalan moral. Ibaratnya yang bergabung ini koalisi pelangi, warna warni. Boleh jadi di tengah jalan biasa itu ada penumpang gelap, musuh dalam selimut. Ada yang dipengaruhi pihak lain, ada orang yang beroperasi,” ujar Din.

Din mengkhawatirkan KAMi bisa dirong-rong seandainya ada anggotanya yang tersandung masalah, apalagi masalah moralnya. Untuk itu, demi menjaga kebersihan gerakan KAMI, ia mewanti-wanti anggota dan pendukung KAMi untuk tidak membuat masalah, khususnya bab moral.

“Terus terang jangan terjadi demoralisasi. Jangan sampai ada moral hazard. Nanti kalau ada dewan deklarator nanti bisa pecat,” ujarnya.

Presidium KAMI itu mengatakan tak ada agenda menurunkan Jokowi dari jabatan presiden. KAMI hanya bergerak pada jalur politik moral saja.

“Apakah Jokowi perlu diturunkan? Itu bukan domain gerakan moral. Itu domainnya politik formal kekuasaan seperti DPR, MPR dan MK dan rakyat. Kami tak ke sana,” kata dia.

Din menyadari dia dicitrakan bakal mendorong pemakzulan Jokowi melalui gerakan KAMI. Menurutnya, tudingan kepadanya ini bermula saat dia menjadi sebuah pembicara dalam seminar dengan topik konstitusionalitas pemakzulan.

“KAMI tak mau ke sana (turunkan Jokowi). KAMI hanya peringatkan saja, itu ada pada gerakan moral,” tambahnya seraya menjamin bahwa tujuan KAMI bukan untuk menggulingkan Pemerintahan sah saat ini.

Dari ratusan tokoh bangsa yang dukung deklarasi KAMI, tercantum nama putri Presiden pertama RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, lalu ada mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli, mantan Menteri Kehutanan MS Ka’ban, hingga Ketua Umum FPI Sobri Lubis.

Tokoh terkemuka lain yang siap dukung deklarasi KAMI di antaranya ada dari kalangan akademisi, mulai sekelas Prof Sri Edi Swasino, Prof Didik Rachbini, Dr Ichsanuddin Nooersy dan banyak lagi lainnya.

Dari kalangan Purnawirawan TNI juga banyak. selain Gatot, ada pula nama Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno, Letien (Purn) Sarwan Hamid, Marsekal (Purn) Amirullah. Dari kalangan kiai juga banyak yang dukung deklarasi KAMI, di antaranya Prof KH Rochmat Wahab, KH Amidan, KH Zeze Zaenuddin, dan banyak tokoh ulama dan habaib. Apalagi inisiator utama KAMI adalah Din Syamsuddin yang punya jaringan keagamaan sangat kuat.

Dari kalangan aktivis juga banyak yang bergabung dukung deklarasi KAMI. Sebut saja Adhie Massardi, Syahganda Nainggolan, Rocky Gerung, termasuk Refly Harun. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *