Lukisan dan Keramik Karya 17 Siswa Sekolah Berkebutuhan Khusus Dipamerkan Virtual

oleh
oleh
Lukisan karya Anak Berkebutuhan Khusus

JAKARTA, REPORTER.ID–  Sebanyak 55 lukisan dan keramik karya 17 siswa Sekolah Berkebutuhan Khusus Spectrum, Ciputat dipamerkan secara virtual. Pameran tersebut dalam memperingati 75 tahun Indonesia Merdeka dan 44 tahun Museum Seni Rupa dan Keramik (MSRK) dan diresmikan pembukaannya oleh Kepala Unit Pengelola Museum Seni Esti Utami Selasa (18/8/20) sore.

Pameran virtual tersebut berlangsung sampai 31 Agustus menampilkan karya siswa Sekolah Berkebutuhan Khusus selama pandemi hampir 6 bulan ini.  “Ternyata para siswa itu tetap bersemangat. Memang dalam musibah selalu ada hikmah,” kata Esti Utami membesarkan hati.

Pada pembukaan itu pembina SBK Spectrum, Tisna Chandra mengatakan telah 3 kali ini menjalin kerjasama dengan Museum Seni Rupa dan Keramik berpameran. “Anak anak berkebutuhan khusus ini memiliki potensi keunikan dan kelebihan yang luar biasa dalam karya seni,” kata Ny Tisna Chandra.

Itu dapat dibuktikan dengan karya seni lukis, keramik dan musik yang ditampilkan karena adanya kesempatan yang diberikan. Kepala Satuan Pelayanan Museum Seni Rupa dan Keramik, Sari Permana ketika dihubungi di museumnya Rabu (19/8/20) mengatakan pameran bertajuk “Semangat Kreatif Tak Pernah Padam” ini dilakukan secara virtual.

Dari 55 karya siswa itu yang 41 merupakan karya lukis dan 14 karya keramik atau gerabah.
“Pameran itu dapat dilihat secara virtual di link https://mitramuseumjakarta.org/event/seni,” kata Sari.

Dalam pengamatan secara virtual tampak dipamerkan berbagai bentuk keramik yang unik. Sedang yang paling banyak karya Taha ada 16 lukisan, Fabian 3 lukisan dan Radian menampilkan karya lukis tahun 2019.

Tampak dipajang lukisan wajah Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Ma’ruf Amin hitam putih di tengah lukisan beraliran konvensional maupun ekspresif dan kontemporer.

Acara 20 Agustus tepat 44 tahun Museum Seni Rupa dan Keramik diisi Bincang Daring via Zoom bertajuk “Menjaga Semangat Kreatif Anak Berkebutuhan Khusus di Masa Pandemi.” Sebagai pembicara antara lain Esti Utami Kepala Museum Seni, Sandra Talogo seorang Psikolog, Eko Wibowo dan Renggo masing masing guru seni rupa dan guru seni musik. (Pri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *