Rahayu Saraswati: Tak Ada Toleransi untuk Praktik Perdagangan Orang

oleh
oleh
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

JAKARTA, REPORTER.ID – Aktivis Perempuan dan Pejuang Anti Perdagangan Manusia, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengapresiasi dan mendukung langkah jajaran Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri yang melakukan penggerebekan terhadap tempat Karaoke di BSD, Tangerang Selatan (Tangsel) baru-baru ini.

“Tidak ada toleransi pada praktik perdagangan orang. Titik!” tegas Rahayu Saraswati, yang juga bakal calon Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) kepada wartawan, Kamis (20/8/2020).

Seperti diketahui, Bareskrim Polri menggerebek tempat Karaoke di BSD Tangsel dengan menerjunkan Tim TPPO (Tindak Pidana Perdangan Orang) yang menjaring 47 wanita pemandu lagu alias LC.

Lebih lanjut, pendiri Parinama Astha (ParTha) yang memperjuangkan kepentingan ibu dan anak khususnya korban perdagangan manusia (human trafficking) ini juga meminta agar aparat kepolisian membongkar kasus tersebut hingga ke akar-akarnya.

“Saya juga meminta aparat tegas, jangan cuma wanitanya yang diamankan, tapi juga pelanggannya, laki-laki kan. Juga pihak-pihak yang bisa diduga kuat terlibat dalam kasus tindak pidana perdagangan orang, cari siapa-siapa saja tokoh kunci dalam perdagangan manusia itu, yang dikenal dengan sebutan germo atau mucikari. Jika ada, tangkap segera!” tegas mantan Anggota DPR RI ini.

Rahayu Saraswati mengaku mempunyai solusi untuk menyelesaikan penyakit sosial itu. Solusinya pemberdayaan perempuan dan ekonomi serta meningkatkan ketahanan keluarga, perempuan harus cerdas, tangguh dan mandiri. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *