MPR Minta Stimulus Ekonomi Harus Secepatnya Direalisasikan

oleh

JAKARTA, REPORTER.ID – Kalangan MPR RI optimis stimulus ekonomi melalui UMKM (Usaha Mikro dan Kecil Menengah) akan bergerak dan tumbuh dengan baik mulai kuartal ketiga nanti jika stimulus tersebut secepatnya dikucurkan. Sebab, selama ini UMKM atau ekonomi kerumunan tersebut yang menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Bantuan pemerintah ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha kecil dari dampak negatif pandemi covid-19. Total ada 12 juta UMKM yang menerima bantuan tersebut.

Demikian disampaikan anggota MPR RI dari FPDI-P Hendrawan Supratikno dalam diskusi Empat Pilar MPR RI “Optimalisasi Pemberdayaan UMKM di Tengah Pandemi” bersama anggota MPR RI Herman Khaeron (Demokrat), Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah, Ph.D, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Dr. Rully Indrawan, M.Si di Kompleks Parlemen MPR RI, Senayan Jakarta, Senin (31/8/2020).

Karena itu, Hendrawan berharap realisasi stimulus ekonomi tersebut selain harus dipercepat juga dipermudah syaratnya untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus untuk pertumbuhan ekonomi. “Sebaiknya secepatnya direalisasikan dengan syarat yang tak sulit,” kata anggota Komisi IX DPR RI itu.

Herman Khaeron juga mengakui jika UMKM merupakan pendukung utama pertumbuhan ekonomi nasional. Jumlahnya sangat besar sekitar hingga 60 jutaan se-Indonesia. “Itu akan menjadi penyemangat penopang pertumbuhan ekonomi kecil bahkan ultra mikro seperti keluarga. Apalagi, yang kena dampak pandemi covid-19 ini hanya pertanian, alat kesehatan dan energi. Tapi, apakah petani, nelayan, tenaga honorer dan sebagainya juga harus diberi stimulus. Mereka ini yang harus diperlakukan adil,” kata Herman.

Asas keadilan jaring pengaman sosial itu agar tidak ada yang tertinggal bagi mereka yang bergaji di bawah Rp5 juta. Dimana terdapat 25 juta KK petani mikro. Sehingga jika bertahan dengan stimulus ekonomi ini, namun pandemi belum bisa diatasi, maka akselerisinya akan kalah dengan negara lain, dimana negara lain akan lebih handal.

Hal yang sama disampaikan Firmanzah dan Rulli Indrawan. Bahwa ekonomi kerumunan tersebut akan berkontribusi besar pada pergerakan ekonomi nasional.

“Kalaupun minus, ekonomi Indonesia lebih baik dari Singapura, Malaysia, Thaland dan negara lainnya. UMKM ini pun kalau satu kollpas, akan tumbuh UMKM yang lain. Karenanya, UMKM yang sudah dianggarkan ini harus cepat direalisasikan. Sedangkan pandemi covid-19 sendiri akan selesai dengan vaksin, yang diharapkan sebentar lagi akan beredar,” kata Firmanzah.

Menurut Rully, realisasi dana situmulus tahap II, sedang dalam tahap pemrosesan (bantuan Rp2,4 juta). Semuanya akan dicairkan pada pertengahan September 2020 mendatang. Pemerintah akan membantu para pelaku usaha UMKM lewat program dana hibah atau bantuan langsung tunai ( BLT). Skemanya yakni kucuran bantuan UMKM Rp 2,4 juta yang ditransfer lewat rekening.

Rully Indrawan mengatakan, penyaluran bantuan UMKM sebesar Rp 2,4 juta itu sudah disalurkan pada Senin (24/8/2020). Pada tahap I, sekitar 742.422 total pelaku UMKM diberikan bantuan dana hibah tersebut. Hibah tersebut dicairkan lewat rekening pelaku usaha mikro masing-masing.

Berikut syarat UMKM mendapatkan bantuan Rp 2,4 juta dari pemerintah: Para pelaku usaha mikro yang sedang tidak menerima kredit modal kerja dan investasi dari perbankan (unbankable), pelaku usaha merupakan WNI, mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK), mempunyai usaha mikro yang dibuktikan dengan surat usulan dari pengusul lampirannya, bukan ASN, bukan anggota TNI/POLRI, dan bukan pegawai BUMN/BUMD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *