JAKARTA, REPORTER.ID – Menteri Agama Fachrul Razi meminta para pengurus pondok pesantren tak berdiam diri bila menemukan ada santri yang terpapar Covid-19. Karena itu dia berharap agar para pengurus segera melaporkan hal tersebut ke kantor perwakilan Kementerian Agama di daerah agar segera mendapatkan bantuan.
“Belakangan kami melihat ada beberapa pesantren yang terkena, kami anjurkan kepada mereka agar jangan diam-diam saja. Kalau ada yang terkena atau menjadi klaster segera lapor ke Kementerian Agama. Segera akan kami datangi dan bantu,” tegas Fachrul, Selasa (1/9/2020), seperti dilansir dari laman resmi Kemenag.
Menurut Menag, pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat setelah mendapatkan laporan adanya temuan kasus Covid-19 di pesantren. Sehingga, nantinya para pengurus bisa mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhan, mulai dari obat-obatan, disinfeksi lingkungan, dana, hingga penerjunan tim kesehatan untuk memantau kondisi para santri dan pengurus.
“Jadi, kalau ada yang positif (Covid-19), jangan diam-diam saja. Segera lapor, sehingga bisa segera kita atasi. Pasti pemerintah akan membantu,” ujarnya.
Kementerian Agama sendiri telah memberikan empat syarat jika pesantren kembali berencana melaksanakan kegiatan belajar tatap muka.
Pertama, harus dipastikan bahwa lingkungan belajar aman dari penularan virus corona.
Kedua, para guru dan ustaz yang memberikan pelajaran juga harus terbebas dari Covid-19.
Ketiga, para santri yang hendak mengikuti kegiatan belajar mengajar juga harus dipastikan dalam keadaan sehat.
Terakhir, protokol kesehatan yang telah diberikan pemerintah harus diterapkan secara ketat. “Jika menerapkan empat hal tersebut, Insya Allah semuanya akan aman. Ini sudah dilakukan oleh banyak pesantren kita,” pungkasnya.