JAKARTA, REPORTER.ID – Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Erlina Burhan mengingatkan bahwa seorang perokok lebih rentan terinfeksi Covid-19. Ini disebabkan sejumlah hal, mulai dari zat yang dikandung rokok hingga kebiasaan yang dilakukan saat merokok.
“Perokok ini adalah kelompok yang rentan terkena infeksi Covid. Virus corona lebih berbahaya untuk perokok lantaran aktivitas merokok dapat menurunkan imunitas tubuh. Merokok, kata dia, dapat melumpuhkan mucocilliary clearance (proses penjernihan) di saluran pernapasan,” kata Erlina dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (4/9/2020).
Hal ini menyebabkan virus corona dengan mudahnya masuk ke dalam tubuh seorang perokok. Selain itu, merokok juga membuat seseorang seringkali menempelkan jari ke bibir. Padahal, aktivitas tersebut dapat membawa virus masuk ke dalam tubuh.
“Merokok ini melemahkan sistem imun sehingga tubuh sulit untuk melawan virus corona yang masuk,” ujar Erlina. Ia juga mengatakan, rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia dan 60 di antaranya bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.
Oleh karena itu, kebiasaan merokok dapat menyebabkan kerusakan pada paru dan saluran napas, bahkan menimbulkan penyakit pada sistem pernapasan seperti bronkitis kronis, emfisema, bahkan kanker paru. Baca juga: Bisakah Asap Rokok Menularkan Virus Corona pada Perokok Pasif?
Kebiasaan merokok, menurut Erlina, juga dapat mengakibatkan penyakit lain seperti kardiovaskuler, penyakit jantung, pembuluh darah, dan kanker organ lain di luar sistem pernapasan.
Seorang perokok umumnya akan mengalami penurunan fungsi paru, sehingga rentan baginya mengalami sesak napas. Mengapa? Karena alasan-alasan itu, Erlina menyebut, pandemi Covid-19 menjadi momentum tepat untuk mengajak masyarakat berhenti merokok. “Berhenti merokok segera. Masa pandemi ini adalah momen yang tepat untuk kita mengimbau orang untuk berhenti merokok,” kata dia.
Lewat dari 6 bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia, hingga kini penularan virus tersebut masih terjadi di Tanah Air.
Data pemerintah Kamis (3/9/2020) menyebutkan, total ada 184.268 orang yang terinfeksi Covid-19 sejak kali pertama diumumkan 2 Maret 2020. Sementara itu, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 mencapai 132.055 orang dan angka pasien meninggal sebanyak 7.750 orang.