Oleh : Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan
Pengamat Intelijen
Kondisi yang Berlaku
Selama enam bulan lebih, bangsa-bangsa di dunia berperang melawan Covid-19. Peperangan melawan mahluk yang 1.000 kali lebih kecil dari debu ini mampu menginfiltrasi kesehatan masyarakat dunia. Korban terinfeksi di dunia pada 9 September 2020 sebanyak 27.784.736 orang, korban meninggal, 902.768 orang, total sembuh 19.879.689 orang (worldometer).
Lawan manusia yang tidak kasat mata ini mampu membuat negara-negara besar seperti AS, India, Rusia, Brazil dan lain-lain, serta juga negara tercinta Indonesia menjadi galau dan belum berhasil mengalahkannya. Insfeksi terus naik dan korban meninggal terus berjatuhan.
Sangat terasa dampak covid membuat komponen ekonomi porak poranda. Ancaman resesi terus membayangi dunia, semua terganggu, baik ritme, pola dan kenyamanan, serta kelangsungan hidup, dan akan bisa merambat ke komponen politik, sosial, budaya dan bahkan ke komponen hankam.
Persepsi Intelijen Strategis dan Intelijen Taktis Menghadapi Covid
Intelijen Strategis adalah sarana untuk memenangkan perang, intelijen taktis untuk memenangkan pertempuran. Medan tempur kita melawan Covid di Indonesia tersebar di 34 propinsi, dan lebih dari 289 kabupaten. Lawan mampu menyerang dan menginfrasi hingga ke pelosok desa. Medan tempur terberat berada di 5 propinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan (Jumlah kasus positif diatas 10.000-48.000), kasus terkonfirmasi di perkirakan mencapai 60 persen dari total kasus di 34 propinsi.
Hingga hari Rabu (9/9/2020) update kasus positif covid-19 di Indonesia, 203.342 (tambahan dalam 24 jam 3.307), total meninggal 8.336 (tambahan 24 jam 106 jiwa), total sembuh 145.200 (tambahan 24 jam 2.242 orang). Pertempuran paling utama dan berat terjadi di DKI Jakarta di mana total kasus positif, 49.397 (24 persen total kasus nasional, dan tambahan dalam 24 jam 1.004, (sekitar 30 persen dari penambahan kasus di 34 propinsi). Total sembuh 37.224 (tambahan 24 jam 841, total meninggal,1334 (tambahan dalam 24 jam 17 jiwa).
Klaster baru yang penulis nilai sangat rawan adalah kegiatan politik (Pilkada 2020). Melihat kasus pendaftaran calon, imbauan Mendagri dan KPU terlihat sudah diabaikan.
Proses pilkada ini panjang, tahapan Pilkada 2020 ; masa pendaftaran bakal calon 4-6 September, lanjut verifikasi. Penetapan pasangan calon kepala daerah 23 September. Kampanye dilakukan pada 26 September – 5 Desember (71 hari). Pemungutan suara secara serentak di 270 daerah sekaligus penghitungan suara di TPS pada tanggal 9 Desember.
Penghitungan suara di kecamatan , 10-14 Desember, penghitungan suara di kabupaten/kota, 13-17 Desember. Penghitungan tingkat provinsi pemilihan gubernur pada 16-20 Desember. Dari sisi Pampers dan Pamgiat, dampak kegiatan politik ini jelas dan dipastikan akan menambah naiknya kasus covid (Coba Abang Pikir!).
Nah, dari data diatas, penulis pernah menganalisis masalah mendasar adalah perang melawan covid (target utama). Sementara persoalan ekonomi dalam beberapa bulan berlalu adalah dampak. Selesaikan masalah covid maka ekonomi sebagai dampak potensi selesai. Sulit mengerjakan keduanya secara paralel terlebih bila ekonomi sebagai dampak dikedepankan, kasus akan terus berulang dan tidak akan selesai.
(Baca artikel penulis :
https://www.kompasiana.com/prayitnoramelan/5f5454ccd541df3f55244704/pilkada-dan-keterlibatan-kita-melawan-musuh-elit?page=3 ).
Jadi intinya, selesaikan masalah mendasar yaitu Covid seperti yang dilakukan China, New Zealand, dengan segala macam cara yang tegas. Kini China mulai fokus memperbaiki perekonomian, dan bergulir diantaranya dengan berdagang vaksin.
Kebijakan Terbaru, Strategi Presiden Jokowi Perang Lawan Covid
Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan seluruh jajarannya untuk mengedepankan aspek kesehatan dalam penanganan pandemi virus corona Covid-19. Presiden Jokowi menegaskan, berbahaya jika aspek pemulihan ekonomi yang didahulukan.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi pada rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020). “Yang pertama perlu saya ingatkan, sekali lagi bahwa kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik,” kata Jokowi. Presiden mengingatkan bahaya klaster kantor, keluarga dan pilkada.
(Link : https://nasional.kompas.com/read/2020/09/07/10514071/jokowi-ingatkan-bahaya-jika-dahulukan-ekonomi-ketimbang-kesehatan )
Strategi Presiden Uganda MUSEVENI Lawan Covid
Penulis mendapat kiriman sebuah tulisan dari mantan Gumil intelijen, pidato menarik Presiden Uganda Museveni tentang Covid kepada rakyatnya. Ini sebagian cuplikannya.
“Dalam situasi perang, tidak ada yang meminta siapa pun untuk tetap di dalam rumah. Anda tetap di dalam ruangan sebagai pilihan terbaik, tanpa ada yang meminta. Bahkan, jika Anda memiliki ruang bawah tanah, Anda bersembunyi di sana selama peperangan berlangsung.
Selama perang, anda tidak menuntut kebebasan Anda. Anda rela menukarkan kebebasan Anda demi bertahan hidup. Selama perang, Anda tidak mengeluh kelaparan. Anda sabar menahan kelaparan dan berdoa agar anda masih hidup untuk bisa makan lagi.
Selama perang, Anda tidak berdebat tentang membuka bisnis Anda. Anda bahkan menutup toko Anda (jika anda punya waktu), dan berlari untuk menyelamatkan hidup Anda. Anda berdoa agar hidup lebih lama dari perang sehingga anda dapat kembali melakukan bisnis Anda (jika belum dijarah atau dihancurkan oleh tembakan mortir).
Selama perang, Anda bersyukur kepada Tuhan, karena melihat matahari esok sebagai orang hidup. Selama perang, Anda tidak merasa perlu untuk khawatir tentang sekolah anak-anak Anda.
Ketahuilah, dunia saat ini dalam keadaan perang. Musuh kita tak punya “sisi baik”, “manusiawi, musuh kita bersikap kejam, tidak menghormati anak-anak, wanita, atau tempat ibadah.
Mari kita patuhi dan ikuti instruksi pihak berwenang. Mari kita ratakan kurva Covid-19. Ayo berlatih sabar. Mari menjadi penjaga saudara kita. Dalam waktu singkat, kita akan bisa mendapatkan kembali kebebasan, usaha, dan kehidupan sosial kita..
Catatan penulis ; menurut worldometer, kasus covid di Uganda hingga tanggal 9 September 2020 terkonfirmasi 4,101 kasus (tambahan dalam 24 jam +201).Total meninggal 46 jiwa, total sembuh 1,876, jumlah penduduk 45,998,726 orang.
Analisis
Dari fakta-fakta diatas, musuh sangat berbahaya, menular dan mematikan bagi yang rentan. Memang cukup banyak yang sembuh tetapi itu bukan jaminan akan mampu memperbaiki perekonomian negara. Setiap saat Corona virus jenis baru ini mampu bemutasi agar survive di inangnya (manusia), terakhir ditemukan covid D614G, yang 10 kali lebih infeksius.
Kini tidak ada pilihan lain, kita harus survive, dan percaya. Presiden Jokowi telah mengeluarkan perpres dan beberapa kebijakan lain untuk menyelamatkan rakyat dan Indonesia. Kita harus bersyukur tidak terlalu babak belur seperti negara-negara besar di ranking puncak itu.
Nah, kini walaupun dikritik dan ditentang, Presiden Jokowi telah mengambil keputusan, prioritas menyelesaikan masalah yang mendasar pesebaran covid-19. Kita akui seperti negara-negara lain kita,belajar dan berusaha menemukan formula yang tepat.
Kegiatan Pilkada jelas sulit diamankan, pasti akan menjadi klaster baru yg meledak. Apakah politisi, Mendagri serta Kepala Daerah tidak bisa mengundurnya? Jangan ambil resiko, kita harus cerdas tegas dan berani, waktu pelaksanaan makin mepet. Ambil keputusan, itulah tugas utama para pemimpin, sikapi Pilkada dengan smart, undur, ini tidak sepadan dengan resiko peghancuran musuh ganas itu.
DKI Jakarta kini menjadi daerah terbanyak jumlah yang terpapar, walau jumlah kematian tercatat masih di JawaTimur. Covid di Jakarta harus di tekan, karena Jakarta adalah barometer Indonesia. Gubernur DKI Anies Baswedan memutuskan menarik rem darurat, kembali menerapkan PSBB seperti awal. Menurutnya ruang isolasi RS hanya bertahan hingga 17 September 2020 (overload). Keputusan PSBB (WFH) mulai Senin(14/9/2020).
Strategi menang perang Presiden Jokowi, mirip dengan strategi Presiden Uganda Yoweri Museveni, yang dengan bahasa bijak menyampaikan pidato empat bulan lalu, disaat rakyatnya terlalu bebas dan sulit diatur. Museveni mampu memengaruhi rakyatnya agar sadar berbahayanya covid ini.
Kebijakan terbaru Presiden Jokowi, menurut penulis tepat, setelah menata pemberian dukungan kepada rakyat kecil yang terdampak, kini menggeser menyelesaikan masalah mendasar (covid). Mari kita dukung pemerintah agar kita selamat, tidak ‘naif’ (tidak percaya akan bahaya covid).
Penutup
Bagi seorang penulis dan analis, rasanya lega bahwa apa yang abstrak dalam benak berhasil dikonkritkan menjadi sebuah artikel dan bermanfaat karena koridornya sama dengan pemerintah. Menulis adalah sebagai bagian ibadah. Penulis mendoakan semoga Allah memberikan ridho, perlindungan dan barokah-Nya kepada Pak Jokowi, semoga tetap tabah, Aamiin.
Best regards to President of Republic of Uganda, Mr. Yoweri Museveni. Good luck sir. I’m proud for both you Pak Jokowi and Mr.Museveni. God bless you. Pray Old Soldier.