Dapatkan Beasiswa Baznas Bazis DKI 2020, Jatah Jaktim 700 Mahasiswa

oleh
oleh
Gubernur DKI bersama mahasiswa Masa Depan Jakarta di Jakarta Timur

JAKARTA, REPORTER.ID- Baznas Bazis DKI Jakarta membuka kesempatan kepada para mahasiswa warga Jakarta mendapatkan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan tahun 2020. Ini merupakan program Masa Depan Jakarta memacu mahasiswa berprestasi agar lebih sukses untuk menjadi muzaki yang berpotensi untuk DKI Jakarta. Syarat-syaratnya ber-KTP DKI Jakarta, mahasiswa aktif D3-S1 atau sederajat, berasal dari keluarga tidak mampu, beragama Islam, sedang tidak menerima beasiswa lain, dan usia maksimal 30 tahun.

Para mahasiswa MDJ 2019

Pendaftaran telah dibuka 14 September 2020 sampai 2 Oktober 2020.  Koordinator Baznas Bazis Kota Jakarta Timur Aminuddin mengungkapkan hal itu Rabu (16/9/2020).  “Untuk kota administrasi Jakarta Timur mendapat jatah paling besar yaitu 700 mahasiswa,” kata Aminuddin.

Syaratnya, pendaftar harus menyerahkan berkas 1.KTP DKI Jakarta, 2.Kartu Keluarga, 3.Kartu Tanda Mahasiswa, 4. Surat Keterangan Mahasiswa Aktif dari Kampus, 5.Transkrip Nilai IPK atau SKL/ijazah untuk Semester 1 yang dilegalisir, 6.Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kelurahan, 7.

Surat Pengajuan Bantuan Biaya Pendidikan, 8. Surat persetujuan Orang Tua /Wali, 9.Surat Kontribusi, 10. Surat Pernyataan Sedang Tidak Menerima Beasiswa Lain, 11. Foto 3×4 background merah.

Laman mendaftar ada di : https://bit.ly/UnggahBerkas. Sedangkan link Unduh Berkas point 7-10: http://bit.ly/UnduhBerkasBBP.

Lebih lanjut Aminuddin menjelaskan jadwalnya. Untuk pengumuman berkas : 4 Oktober 2020. Dilanjutkan wawancara 4 -6 Oktober 2020,

Pengumuman Akhir: 11 Oktober 2020, disusul pembuatan rekening bank 12 – 16 Oktober 2020.
Selanjutnya diadakan pra pembinaan 19 -23 Oktober. Diteruskan dengan Pembinaan Tahap Pertama pada 28 Oktober 2020, tepat pada Hari Sumpah Pemuda.

Mengenai masih adanya 646 mahasiswa Jakarta Timur penerima beasiswa Baznas Bazis DKI sejak 2019, Aminudin menegaskan diseleksi ulang semua. “Karena ada yang nggak aktif mengikuti pembinaan. Jadi kita anggap tidak butuh. Makanya kita upgrade ulang semua,” tandasnya. (pri).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *