Gubernur Anies harus Segerakan Rehab Fasilitas Umum yang Rusak

oleh
oleh
Anies Baswedan (FACEBOOK)

JAKARTA, REPORTER.ID- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan diharap menyegerakan perbaikan atau rehabilitasi fasilitas pelayanan warga yang sudah dirusak massa waktu terjadi demo menentang Omnibus Law, terutama halte halte TransJakarta /Busway. Namun jangan sampai hal itu mengurangi fokus Pemprov DKI Jakarta menanggulangi pandemi covid 19.

 

Gubernur Anies Baswedan ketika meninjau halte TransJakarta yang dirusak massa

Hal itu ditegaskan H Nasrullah , anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Sabtu (10/10/2020). Lebih lanjut Nasrullah mengatakan perusakan halte busway, seharusnya tidak perlu terjadi, karena itu untuk kepentingan masyarakat umum.  “Itu fasilitas buat mereka yang memakainya untuk bekerja tiap harinya. Kalau kaum kapitalis mana ada yang naik transjakarta busway,” tandasnya.

Dikatakan Nasrullah Pemprov DKI wajib untuk segera memperbaikinya dan insyaa Allah sanggup. Sebab APBD DKI cukup besar.  “Namun untuk kondisi saat ini Pemda sedang fokus mennangani pandemi covid 19. Karena itu bila perbaikannya kecil bisa langsung ditangani tahun ini dengan APBD Perubahan. Tetapi bila biayanya besar maka bisa jadi tahun depan,” katanya.

Nasrullah yang anggota Fraksi KS itu menyatakan bersyukur karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan malam malam mau datang menemui para pendemo dan menenangkan masa itu untuk tak bertindak anarkis dalam menuntut haknya ke pihak terkait.

Mengenai jumlah halte busway/Transjakarta yang dirusak masa pendemo, Kamis malam dan Jumat (9/10/2020) pagi Gubernur Anies Baswedan telah maninjaunya bersama pejabat terkait.  Tercatat halte busway yang dirusak masa pendemo tolak Omninus Law di antanya halte Tosari, Harmoni, Hayamwuruk, Simpang Lima Senen dan lainnya. Anies menyebut, hingga Jumat (9/10/2020) tercatat sebanyak 20 halte Transjakarta porak poranda, akibat demo tolak RUU Cipta Kerja yang berujung rusuh tersebut. Diperkirakan nilai kerugianmya mencapai Rp 55 miliar.

Rohadi Suprat seorang kakek warga Petojo Selatan Jakarta Pusat, Sabtu menyesalkan demo dengan pengrusakan fasilitas umum yang dibangun dengan uang rakyat. “Kalau bakar ban tak apalah. Nah ini membakar hakte busway di Jl Hayamwuruk dan Pos Polisi Harmoni untuk apa? Kemarin saya lewat Harmoni mata saya masih terasa pedih bekas gas air mata,” kata Rohadi.(pri).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *