JAKARTA, REPORTER.ID – Kabareskrim Polri, Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo, dinilai layak menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun. Apalagi jika melihat pretasinya akhir-akhir ini, seperti dalam kasus Djoko Tjandra.
Belum lagi, kata Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI), Edi Humaidi dalam keterangan tetulisnya yang diterima media, Senin (12/10/2020), keberhasilan Kabareskrim beserta jajarannya dalam menungkap kasus kebakaran Gedung Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu.
“Jika melihat dua pretasi teranyarnya itu, saya berani mengatakan dia (Kabareskrim) layak menjadi Kapolri menggantikan Pak Idham Azis,” kata Edi yang tidak mempungkiri jika kasus pelarian Djoko Tjandra yang melibatkan pejabat di Bareskrim disebut-sebut untuk menghantam Kabareskrim karena persaingan untuk jabatan Kapolri.
Namun, lanjut Edi, hal tersebut nyatanya dijawab dengan keberaniannya yang menetapkan anak buahnya di Bareskrim, yakni Brigjen Prasetijo Utomo sebagai tersangka karena terlibat membantu pelarian Djoko Tjandra.
Sedang terkait kasus kebakaran Gedung Kejaksaan Agung, menurut Edi, Kabareskrim serta jajaranya Tim Labfor Polri berhasil menungkap fakta-fakta terkait kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung, setelah gelar perkara. Salah satunya adalah soal asal api.
“Keberhasilan Mabes Polri mengungkap penyebab kebakaran Gedung Kejaksaan Agung, tentunya menjadi nilai plus bagi Komjen Listyo Sigit,” ucapnya.
Menilik profil Listyo Sigit lahir pada 5 Mei 1969, yang kini umurnya sudah 51 tahun. Ia merupakan lulusan Angkatan Kepolisian (Akpol) 1991 yang terbilang moncer diangkatannya.
Selama meniti karir di institusi Polri, ia tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Dia adalah ajudan Presiden RI Joko Widodo pada 2014. Setelah itu, Sigit pun ditunjuk menjabat Kepala Kepolisian Daerah Banten 2016.
Selanjutnya, Sigit diangkat sebagai Kadiv Propam Polri pada dengan menyandang pangkat jenderal bintang dua. Yang bersangkutan merupakan lulusan S-2 di Universitas Indonesia. Tesis yang dipilih Sigit Prabowo tentang “Penanganan Konflik Etnis di Kalijodo”, ini menjadi ajudan lulusan tertua Akademi Militer.
Pada tahun 2012, saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, Sigit Prabowo dirotasi ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri.
Sebelum menjabat sebagai ajudan Jokowi, Sigit Prabowo sejak Mei 2013 bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.
Dari ajudan Presiden Jokowi, Listyo kemudian menjabat Kepala Kepolisian Daerah Banten, dan terakhir Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Riwayat Jabatan Listyo Prabowo:
– Kabag Dalpers Ropers Polda Metro Jaya
– Kapolres Pati (2009)
– Kapolres Sukoharjo (2010)
– Wakapoltabes Semarang
– Kapolresta Surakarta (2011)
– Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri (2012)
– Direskrimum Polda Sultra (2013)
– Ajudan Presiden RI (2014)
– Kapolda Banten (2016)
– Kadiv Propam Polri (2018)
– Kabareskrim Polri ( 2019) ***