PRABOWO DAN PUSARAN  GEOPOLITIK REGIONAL

oleh
oleh

 

Oleh : Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan

Pengamat Intelijen

 

Menhan RI Prabowo Subianto  secara resmi oleh jubirnya Dahnil Anzar dalam keterangan tertulis, hari Kamis (8/10) akan ke AS.  “Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto diundang oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper untuk berkunjung ke Amerika Serikat pada tanggal 15-19 Oktober 2020”. Menurut informasi yang penulis dapat, tanggal 14 Oktober 2020, Prabowo sudah tiba di Washington DC.

Pemberian visa  pertama kali dilaporkan media politik ternama Amerika Serikat, Politico, Selasa (6/10), dengan mengutip  sumber di lingkungan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Setelah AS mengeluarkan visa,  Prabowo menyatakan sudah lapor  kepada Presiden Jokowi dan diijinkan berangkat.  Disebutkan bahwa keberangkatan ke AS sebagai langkah diplomasi pertahanan, dengan counterpart Menhan AS.

Kondisi  Geopolitik dan Geostrategi Regional

Rencana kunjungan Prabowo ke AS dalam posisi Menhan sebenarnya hal yang biasa, karena Menhan Ryamizard Ryacudu (RR) juga pernah melakukan kunjungan persahabatan bertemu dengan Menhan AS James Mattis, dimana di Pentagon RR disambut dengan salvo 21 kali tembakan meriam bak Kepala Negara.

Penulis menyarankan Prabowo dan team harus lebih tajam membaca kondisi kawasan regional Asia Tenggara dan Laut China Selatan (LCS). Ada arah ke perang dingin yang serius antara AS dengan RRT.  Indonesia secara geografis berada di pusaran sensitif tersebut yang tensinya semakin naik.

Menlu AS Mike Pompeo yang mantan Direktur CIA mengingatkan Indonesia termasuk satu di antara empat negara yang terancam Partai Komunis China. RRT dengan strategi OBOR dan BRI dikatakan AS akan memengaruhi negara-negara yang disebutnya masuk dalam jebakan hutang (debt trap) dan akan mudah dipengaruhi China. Presiden AS, Donald Trump secara tegas pada tahun 2017 menyebut musuh utamanya, Rusia dan China (RRT).

AS di kawasan Asia Pasifik mengembangkan strategi IndoPac (Indo Pacific) dengan konsep mirip OBOR yaitu Higher Road. Tahun 2009, AS (Presiden Obama) menyatakan selain sudah mempunyai beberapa negara sekutu regional di kawasan Asia Pasifik, AS tetap menginginkan Malaysia dan Indonesia menjadi  ‘mitra’. Malaysia dibawah PM Najib menolak dengan alasan ekonomi, dia akhirnya dikalahkan Mahatir dalam pemilu dan bahkan   jadi tersangka kasus korupsi di 1MDP yang dibongkar oleh FBI. Sementara Indonesia tetap bertahan dengan politik bebas aktif, menetapkan tidak berafiliasi.

AS dengan tujuh instrumen, terutama intelijen dan militer semakin serius menanggapi kondisi di LCS dan ulah  RRT (China). Menteri Pertahanan Mark Esper mengumumkan rencana ambisius untuk memperluas Angkatan Laut AS dengan berbagai kapal tak berawak dan otonom, kapal selam dan pesawat untuk menghadapi tantangan maritim yang berkembang dari China.

Kekuatan angkatan laut AS yang dijuluki “Future Forward” punya rencana menyusun “pengubah permainan” yang akan mengembangkan armada laut AS dari 293 buah menjadi lebih dari 355 kapal. Rencana tersebut butuh penambahan puluhan miliar dolar untuk Angkatan Laut AS periode 2020-2045. Konsep tersebut ditujukan untuk mempertahankan keunggulan  atas AL China, yang dipandang sebagai ancaman utama  bagi Amerika Serikat.  “Armada masa depan akan lebih seimbang kemampuan untuk memberikan efek mematikan dari udara, dari laut, dan dari bawah laut,” kata Esper dalam pidatonya di Rand Corp. di California.

Sementara Menteri Luar Negeri RRT (China)  Wang Yi saat mengadakan konpers dengan Menlu Malaysia Hishamudin  di sela pembicaraan bilateral Malaysia  dan Cina tentang Covid-19 dan vaksinnya, Selasa (13/10), mendesak negara-negara Asia Tenggara mewaspadai gangguan eksternal di Laut Cina Selatan (L.CS), Wang menunjuk Amerika Serikat.

“China dan ASEAN memiliki kapasitas dan kebijaksanaan penuh serta tanggung jawab untuk menjaga kedamaian dan ketenangan di LCS” ujarnya.  Wang melakukan paket lawatan ke Asia Tenggara. Kantor berita Bernama menyebutkan, ia berkunjung ke , Malaysia, dan Singapura, Laos dan Thailand.

China mengklaim sekitar 90 persen atau 13 juta mil persegi wilayah LCS sebagai teritorialnya. Selain China, LCS juga menjadi bahan sengketa wilayah yang diperebutkan Taiwan, Vietnam, Brunei, Filipina, dan Malaysia. China bersikeras menyatakan masalah LCS merupakan masalah antara negaranya dan sejumlah negara terkait Cina selalu menentang keterlibatan pihak luar dalam isu LCS. Sebelumnya China menetapkan ADIZ (Air Defence Identification Zone)  dikawasan Laut China Timur dan Selatan yang ditolak AS.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, negaranya menginginkan kawasan Asia yang bebas dan terbuka serta tidak didominasi satu negara. Perihal LCS, AS pun telah menolak dan menentang klaim Cina atas wilayah perairan strategis tersebut.  LCS merupakan wilayah yang menjadikan lalu lintas sepertiga pelayaran dunia. AS rutin menggelar operasi kebebasan navigasi atau di kenal sebagai Freedom of Navigation (FON) di LCS dengan mengirimkan kapal perang dan kapal induknya.

Bagi AS, kerangka kerja Indo-Pasifik adalah bentuk dukungan mereka antara lain pada kedaulatan, transparansi, pemerintahan yang baik, dan ketertiban berbasis aturan di kawasan. Istilah “Indo-Pasifik” digunakan AS mengacu pada lahan yang meliputi lebih dari 35 negara.

Prabowo dan Politik Luar Negeri Indonesia

Pandangan Menhan Prabowo, diwakili jubirnya, menegaskan Indonesia akan konsisten menjalankan politik luar negeri bebas dan aktif. Hal yang sama juga berlaku dalam menyelesaikan konflik di  Laut Cina Selatan (LCS).  Dahnil menegaskan, Indonesia tak terlibat aliansi militer dengan asing. Prabowo hanya menjalankan tugas diplomasi pertahanan untuk berkunjung ke AS.

“Sesuai prinsip politik bebas aktif dan tidak terlibat aliansi militer dengan negara mana pun, namun menjaga kedekatan yang sama dengan semua negara, Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, selama ini aktif melakukan diplomasi pertahanan ke berbagai negara, karena itu Menhan akan berangkat ke AS,” kata Dahnil.

Analisis

Bagi Indonesia, sikon geopolitik regional  bisa menyulitkan,  karena posisi geografis Indonesia  dinilai menjadi center of grafity. China terus mendekati Indonesia dengan taktik dagang, memberi pinjaman serta menangani proyek. Kini ada nilai ketergantungan lain soal vaksin Covid19. Di kawasan LCS, RRT (China) semakin berani menantang AS, menciptakan grey area (grey war), mengeluarkan konsep penguasaan dua samudera. China melakukan penetrasi ke negara-negara lain melalui jalur ekonomi.

Di lain sisi, AS dengan tujuh instrumennya lebih menggunakan instrumen intelijen dan militer. AS mulai lebih menata diri membangun kekuatan maritim yang solid, serta pesawat tempur tanpa awak. Perang masa depan mereka rancang lebih menggunakan alutsista yang otonom. Menhan Esper sudah merancang AS siap perang pada tahun 2045. Saat ini konflik AS versus China baru menjurus ke perang dingin, dan bukan tidak mungkin suatu saat akan pecah perang antar keduanya.

Membaca dicabutnya penolakan visa Prabowo selama 20 tahun, nampaknya AS menilai Prabowo tokoh paling independen, karena tanpa beban, dia telah berkunjung ke Asean, Eropa, Rusia, China dan kini ke AS. Memang pencabutan larangan ke AS bukan masalah sederhana, ada loby tertentu terutama hambatan Kongres AS. Tapi karena kepentingan kedua belah pihak, hambatan dapat diatasi. Bagi AS ini peristiwa dan momentum besar mengingat sikap Indonesia yang menurut mereka masih  condong ke China.

Bagi Prabowo juga sangat penting untuk masa depannya, baik dia mau jadi Kingmaker atau Playmaker pada 2024. Pasti dan jelas bila kunjungan ini sukses, 08 ini sudah berubah dari anak macan menjadi macan sejati. Akan tetapi seperti penulis katakan, Prabowo secara pribadi harus tajam membaca sikon LCS. Apabila keliru menyikapinya, dia bisa dinilai tidak bermanfaat oleh AS atau oleh China. Ada titik rawannya yang belum selesai dengan Amnesty International dan anggota Kongres AS Leahy.

Kelompok AI menyatakan keberatan dan mengkritik Menlu AS tentang pencabutan larangan Prabowo untuk masuk AS. Surat tersebut ditandatangani perwakilan lembaga Amnesty International USA, Amnesty International Indonesia, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Public Interets Lawyer Network (Pil-Net), Asia Justice and Rights (AJAR), Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM), Imparsial, Public Virtue Institute, Setara Institute, Indonesia Corruption Watch (ICW), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) dan LBH Pers.

Kesimpulan

Kunjungan Menhan Prabowo ke AS dapat dinilai sebagai signal positif dan negatif  dari Menlu Pompeo dan jaringan intelijen AS, sehingga mereka melanggar kitab suci  HAM yang selama 20 tahun memblock Prabowo. Ini hanya karena mereka membutuhkan sosok pejabat Indonesia untuk menjadi tokoh yang berani memainkan peran sebagai mitra.

Prabowo beberapa kali terdidik di pusdik Green Berret, Fort Brag, sehingga lebih mudah bagi tokoh- tokoh militer AS untuk berdiskusi dan membuat deal dengannya. Pasti Prabowo mampu untuk berdiplomasi pertahanan dan juga membahas politik kawasan dengan pihak AS. Oleh karena itu pasti para pejabat Kemlu, Dephan AS akan melindunginya dari mereka yang ingin mencederainya. Semoga tidak ada konspirasi yang dikompartmentasi pihak intelijen.

Satu hal yang penulis ketahui, dan harus diingat Prabowo serta team, bahwa berbicara dan melakukan deal dengan elite AS, ada dua hal taktis yang masih mereka anut yaitu langkah “Stick and Carot”, Good luck Sir. Welcome home Tiger. Pray Old Soldier

Tentang Penulis: hps

Gambar Gravatar
Wartawan senior tinggal di Jakarta. hps@reporter.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *