Hari Santri 22 Oktober, PBNU Instruksikan hanya Bawa Bendera Merah Putih dan NU

oleh

JAKARTA,REPORTER.ID –  Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menginstruksikan kepada seluruh warga NU (Nahdliyin) agar turut serta dalam memeriahkan Hari Santri 2019 yang akan diperingati pada 22 Oktober besok dengan penuh kekhidmatan, tertib, dan mengedepankan akhlakul karimah.

“Saya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menginstruksikan kepada seluruh warga NU, mulai dari pusat, wilayah, cabang, dan MWC, sampai ke ranting, serta seluruh badan otonom dan lembaga NU, agar semuanya meramaikan memeriahkan, mensyiarkan Hari Santri Nasional yang keempat. Yang saya harapkan peringatan berlangsung dengan khidmat, khusyuk, dan dihayati dengan puji-pujian kepada Allah, bersyukur kepada Tuhan atas anugerah yang diberikan kepada kita semua,” kata Kiai Said di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (21/10).

Kiai Said menegaskan agar pelaksanaan peringatan Hari Santri tidak dikotori oleh tindakan-tindakan yang tidak perlu, apalagi tindakan-tindakan yang mengotorinya. “Dan saya harapkan jangan sampai ada terjadi hal-hal yang mengurangi atau mengotori kemuliaan Hari Santri ini,” tegas Pengasuh Pesantren Al-Tsaqofah Ciganjur, Jakarta Selatan ini.

Kiai Said juga meminta kepada seluruh pengurus NU, lembaga, dan badan otonomnya, untuk mengikuti dan memantau kegiatan tersebut dan dipastikan berjalan dengan baik. Selain itu, kiai yang pernah menjadi santri di Kempek, Lirboyo, dan Krapyak ini menganjurkan peserta peringatan Hari Santri untuk membawa bendera merah putih dan bendera Nahdlatul Ulama (NU).

Karena itu, lanjut Kiai Said, jika ada orang atau sekelompok orang membawa bendera ormas tertentu yang secara hukum telah dicabut izinnya oleh pemerintah, diharapkan agar benderanya diamankan segera dengan penuh hormat. Bila perlu, diambil bersama polisi dan disimpan dengan baik-baik.

“Dalam memperingati Hari Santri ini, mari kita tunjukkan akhlak mulia, kita bukan kelompok yang bikin ribut, bikin onar, bikin gaduh, kita adalah kelompok yang selalu menjunjung tinggi kedamaian persaudaraan dengan sesama anak bangsa. Demikian instruksi ini saya sampaikan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amin,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *