Ekonom Ungkap Selama Pandemi, Sektor E-Commerce Jadi Penolong Ekonomi

oleh
oleh
Agung Purwoko, ekonom Bank Indonesia dari Payment System Policy Department.

JAKARTA, REPORTER.ID – Meski menekan banyak sektor, pandemi virus corona atau Covid-19 disebut membuka peluang baru, model bisnis baru dan pemain baru. Saat Indonesia harus mengalami pertumbuhan ekonomi minus 5%, sektor e-commerce justru naik dan menjadi penolong ekonomi dalam negeri.

Hal ini diungkap Agung Purwoko, ekonom Bank Indonesia dari Payment System Policy Department dalam acara diskusi daring bertajuk #BICARALOKAL, yang diselenggarakan Lokalpunya.com, Sabtu (31/10/2020) kemarin.

Acara #BICARALOKAL adalah sebuah seri diskusi yang bertujuan untuk mengembangkan kapasitas, menambah pengetahuan dan ketrampilan pelaku usaha lokal. Acara rutin ini akan menghadirkan para praktisi, penentu kebijakan, tokoh bisnis dan sosok inspiratif dalam kelas daring.

Melanjutkan pernyataannya, Agung menyebutkan terjadi “behavioural shifting” yang memicu transaksi tanpa tatap muka dan tanpa uang kas. Pada kuartal 2 tahun 2020, volume transaksi e-commerce telah naik 39% dari sebelumnya minus 1% di kuartal pertama.

Iffan Halid, CEO Lokalpunya.com

Semenjak 2020, e-commerce telah menciptakan 140 juta volume transaksi per bulan. Menyadari peluang ini, salah satu panelis dalam diskusi Iffan Halid yang merupakan CEO dan pendiri Lokalpunya.com menyatakan selalu ada ceruk yang bisa dilayani.

“Data Kemenkominfo, ditargetkan 9 juta pelaku usaha kecil menengah akan mengadaptasi transaksi online,” kata Iffan.

Berdasarkan data Bank Indonesia, sebut Iffan, ada 5 kategori produk yang paling laku dibeli secara daring, yaitu makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga dan kantor, personal care dan kosmetik, perlengkapan olahraga, musik dan film.

“Jadi, wabah Covid-19 telah menyebabkan pergeseran interaksi antar manusia, antara lain mengurangi intensitas pertemuan fisik dan  tatap muka. Ketika dunia pulih, diperkirakan cara berinteraksi antar manusia akan bertahan: menjaga jarak dan mengurangi kontak fisik termasuk dalam bertransaksi,” pungkasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *