Gus Nabil Minta Masyarakat Waspadai Munculnya Lembaga Baru Berkedok Agama

oleh

JAKARTA, Masyarakat diingatkan untuk mewaspadai fenomena munculnya berbagai lembaga-lembaga baru yang berkedok membela agama tertentu dan cenderung bersifat radikal. Fenomena tersebut, sebenarnya sebagai hal yang wajar dalam iklim demokrasi, namun akan mengancam keutuhan NKRI.

Demikian ditegaskan anggota MPR dari Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen pada acara sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (23/11).

Menurut pria yang akrab disapa Gus Nabil itu, belakangan ini masyarakat dipertontonkan dengan kemunculan sejumlah lembaga baru. Gus Nabil meminta masyarakat jangan sampai terkecoh karena ada lembaga yang membawa misi ideologi tertentu yang bertentangan dengan 4 Pilar MPR, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Saat ini terjadi pertarungan ideologi makin keras. Sebab banyak sekali lembaga baru yang muncul. Masyarakat perlu mewaspadainya,” tegas Gus Nabil kepada ratusan peserta yang berasal dari berbagai lapisan masyakarat seperti petani, elemen pemuda dan wiraswasta.

Gus Nabil menjelaskan bahwa lembaga baru tersebut dibungkus dalam bentuk membela kepentingan agama. Menurut dia ini cara efektif untuk menarik dukungan dari masyarakat. “Jualan mereka agama tapi sesungguhnya keberadaan lembaga baru itu untuk memuaskan kepentingan kelompoknya saja, bukan untuk bangsa. Masyarakat harus mewaspadainya,” kata Gus Nabil lagi.

Untuk mencegah masyarakat terpengaruh manuver lembaga baru itu, dia mengatakan, tidak ada cara lain masyarakat harus melaksanakan secara teguh 4 pilar MPR tersebut. “Terutama para generasi muda harus paham dan memahami bahaya laten dari pemunculan lembaga atau ormas yang berkedok membela agama. Masyarakat jangan sampai terpedaya (lembaga baru, red), karena saat pandemik ini pemunculan lembaga baru itu semakin massif,” ungkapnya.

Gus Nabil berkeyakinan, masyarakat atau generasi muda tidak sulit mendeteksi lembaga atau ormas seperti itu yang biasanya tertutup. “Perlu diingat bahwa Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika menjadi karakter bangsa kita yang terkenal dengan kesopanan, bangsa yang ramah. Sementara lembaga baru itu biasanya eksklusif, tidak terbuka alias tertutup,” pungkas Gus Nabil yang juga Ketua Umum Pencak Silat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *