Habib Aboebakar: Jaman Sudah Merdeka, Jangan Mau Kita Diadu Domba

oleh
oleh
Habib Aboebakar saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar di Dapil Kalsel.

BANJARMASIN, REPORTER.ID – Masyarakat jangan mau diadu domba, demikian pesan yang disampaikan Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) MPR RI, Aboe Bakar Al-Habsyi dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR yang diselenggarakan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (25/11/2020).

Apalagi, lanjut Habib Aboebakar, sapaan akrab Sekjen DPP PKS ini, sejak zaman sebelum kemerdekaan rakyat menyadari bahwa bangsa Indonesia ini terdiri dari berbagai suku, ras dan agama. Bahan, karena perbedaan itulah kemudian menyatukan diri dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Sekarang saat sudah merdeka, jangan sampai kita di pecah belah dan diadu domba,” papar Anggota MPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Selatan I ini.

Lebih lanjut Habib Aboebakar mengingatkan bahwa banyak pihak asing yang ingin mengusai sumber daya dalam negeri. Untuk itu lah, menurutnya, pihak asing berusaha mengadu domba sesama bangsa.

“Mengapa? Karena, ketika kita mudah dipecah belah, maka mereka para pihak asing akan mudah masuk dan mengeruk sumber daya alam yang ada di Indonesia. Karenanya itu tidak boleh terjadi, sesama anak bangsa harus kompak mengamankan NKRI dari kepentingan asing,” tegasnya.

Oleh karenanya, kata Anggota Komisi III DPR RI ini, setiap anak bangsa harus memahami apa makna Bhineka Tunggal Ika. Ini adalah semboyan yang dipilih para bapak bangsa untuk mengingatkan agar seluruh masyarakat memiliki spirit persatuan diatas perbedaan.

“Sikap ini harus dikedepankan agar kita tidak mudah dibenturkan antara satu dengan yang lain,” tambah Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini lagi.

Habib Aboebakar menyatakan sangat prihatin melihat banyaknya sikap saling hujat di media sosial (Medsos). Menurutnya sikap seperti itu bukanlah jati diri anak bangsa.

“Karenanya, adanya sosialisasi Empat Pilar yang selama ini dilakukan adalah dalam upaya mempertahankan jati diri bangsa,” pungkas dia. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *