JAKARTA, REPORTER.ID- Presiden ada baiknya segera memikirkan pengganti Menteri KKP Edhy Prabowo yang terciduk KPK pekan lalu. Figur pengganti Menteri KKP ini pun harus mumpuni, bersih dan memiliki pengalaman di bidang perikanan.
Demikian Direktur Eksekutif Gerakan Muda Visioner (GEMUVI) Teofilus Mian Parluhutan kepada media via WA Kamis (3/12/2020).
“Itu memang hak prerogratif Presiden, namun sebaiknya memang harus segera memilih pengganti Edhy Prabowo untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat,” tambahnya.
Dari kajian Gemuvi ada beberapa tokoh yang cukup pas untuk posisi Menteri KKP. Salah satunya adalah Robert Kardinal.
Menurutnya kemunculan tokoh ini melalui banyak pertimbangan. Pertama-tama dari segi pemahaman birokrasi di mana tokoh ini pernah menjabat sebagai anggota Komisi IV DPR-RI selama 4 periode. “Komisi IV adalah mitra kerja Kementerian KKP,” ungkapnya.
Kedua, dari segi pengalaman dalam berpolitik pun pernah mengemban jabatan politik cukup strategis, yaitu Bendahara Umum DPP Golkar, dan sekarang menjabat sebagai Bendahara Umum DEPINAS SOKSI yang menandakan kematangannya dalam berpolitik.
“Ketiga, kami juga merasa dibutuhkannya tambahan menteri perwakilan dari Indonesia Timur dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024,” pungkasnya.
Teofilus Mian Parluhutan berharap usulan ini minimal dapat menjadi bahan pertimbangan Presiden dalam mengambil keputusan dalam memilih pengganti Menteri Kelautan dan Perikanan.
Siapa Robert Joppy Kardinal yang diusulkan tersebut?
Robert kelahiran Sorong 7 April 1960 merupakan anggota DPR-RI periode 2004-2009 dari Partai Golongan Karya (Golkar) mewakili Daerah Pemilihan Irian Jaya Barat yang kini Papua Barat. Robert terpilih mewakili Kabupaten Fak Fak, Kaimana, Kota Sorong, Manokwari, Maybrat, Raja Ampat, Sorong Selatan, Tambrauw, Teluk Bintuni dan Teluk Wondama.
Ia pun terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dan bertugas di Komisi IV yang membidangi Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan dan Pangan.
Robert juga Anggota Kaukus DPR RI yang merupakan gabungan anggota DPR dan DPD RI asal Provinsi Papua dan Papua Barat untuk Tanah Papua untuk membahas masalah lingkungan hidup atas perusahaan PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.
Robert mengawali karier politiknya di organisasi yang berafiliasi ke Golkar sebagai Ketua Bidang Pengerahan Massa Pemuda Pancasila (1990-1995). Kemudian Ketua Harian DPW Pemuda Pancasila DKI Jakarta dan Pengurus DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) 1996-1999 dan Barisan Inti AMPG 2003 – sekarang.
Sebelumnya Robert pernah sebagai karyawan PT Kasira Raya Drill 1982-1988, pindah ke PT Diplomindo Mega 1988-1993. Banyaknya pengalaman kerja tersebut mengantar Robert menjadi Direktur PT Sumber Karunia Mahaluhur 1994-1998. Kemudian pindah ke PT Papua Timberland Indonesia.(R/PRI).