JAKARTA, REPORTER.ID – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PPP H. Anas Thahir meminta koordinasi antar Kementrian menjadi sangat penting untuk makin diintensifkan. Terutama Mendagri yang membawahi para kepala daerah, agar penanganannya harus benar-benar diperketat untuk menjamin agar seluruh aparat, alat kelengkapan dan sistem penanganan Covid-19 secara nasional dengan bekerja on the right track.
Demikian disampaikan politisi PPP itu pada wartawan di Jakarta, Rabu (6/1/2021), terkait perkembangan pandemi yang sudah 11 bulan dan tercatat 779.548 terkonfermasi positif, 645.746 sembuh, dan 23.109 meninggal, tapi sampai hari ini masih belum ada tanda-tanda kapan wabah ini akan berakhir.
Bahkan kata Anas, cenderung semakin mencemaskan karna jumlah korban terpapar terus mengalami peningkatan, ketersediaan ruang rawat di banyak rumah sakit juga semakin menipis, dan yang paling menyedihkan soal ketersediaan tenaga kesehatan mulai dari dokter, perawat, sampai petugas lab yang satu persatu terus berguguran meninggal saat bertugas.
Karena itu, dia minta perlunya dipertimbangkan kembali pemberlakuan lock-down parsial di daerah-daerah tertentu yang situasinya dipandang sudah sangat menghawatirkan. Terutama kawasan zona mirah dan tempat-tempat pariwisata yang memungkinkan mendatangkan banyak kerumunan.
“Harus ada penanganan khusus bagi para OTG yang jumlahnya juga terus meroket. Karena mereka inilah yang paling berbahaya sekaligus paling beresiko mempercepat penularan. Jika perlu, mereka di dikumpulkan di tempat karantina khusus dengan memanfaatkan gedung-gedung milik negara dengan menerapkan protokol kesehatan tingkat tinggi,” ujarnya.
Apalagi menurut dia, beberapa Rumah Sakit sudah menutup pintu akibat terbatasnya ruang rawat, sebagian lagi menolak pasien Covid-19 karena sudah tidak ada ketersediaan tenaga kesehatan.
Karena itu, pemerintah kata Anas, harus bertindak cepat untuk menyelesaikan persoalan ini dengan sesegera mungkin merekrut tenaga dokter dan perawat-perawat baru yang dianggap memiliki kompetensi memadai agar bisa mencegah kemungkinan terjadinya bencana lebih serius yang jika itu terjadi kita semua bakal kesulitan menghadapinya.
“Pemerintah harus terus meningkatkan kewaspadaan Covid varian baru yang disinyalir lebih cepat penularannya daripada Covid-19, apalagi virus ini sudah dikwatirkan masuk Indonesia,” pungkasnya.