JAKARTA, REPORTER.ID-
Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur akan menampilkan kembali kesenian wayang kulit Betawi setelah ada anggarannya nanti. Tahun 2020 yang lalu kegiatan seni budaya dihentikan dan ditunda karena anggarannya untuk menanggulangi pandemi Covid -19.
Demikian dikatakan Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur Hasanuddin, Kamis (21/1/2021).
Menurut Hasanuddin pihaknya menyambut baik bila ada masyarakat yang akan menggalakkan kembali wayang kulit Betawi seperti Sanggar Betawi Cakung dan seniman dan budayawan Betawi Suhu Djadja Surya Atmadja.
“Namun itu belum ada pemberitahuan ke Sudin Kebudayaan,” kata Hasanuddin.
Mengenai sanggar mana saja yang memiliki kesenian wayang kulit Betawi di Jaktim, Hasanuddin terus terang menyatakan belum ada datanya. “Sesuai hasil pendaftaran sanggar secara online, yang ada hanya tarian, musik, reog, teater, pencak silat, dan kesenian palang pintu,” ujarnya.
Mengenai Festival virtual Dalang Bocah dan Remaja Nasional November 2020 yang diikuti beberapa dalang Jakarta Timur, Hasanudin menukas : “Untuk festival dalang Nasional itu saya belum tau domisili mereka, karena kegiatan tersebut diikuti secara pribadi dan tidak ada laporan atau koordinasi dengan Sudin Kebudayaan Jaktim.”
Hasanuddin juga mengapresiasi adanya pelukis media kopi dari Kelurahan Makasar, Anton Krisdiyanto. Karyanya yang melukiskan Gubernur Anies Baswedan dan Walikota Anwar dengan latar belakang destinasi wisata sejarah dan budaya Jakarta Timur baru saja diserahkan kepada Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar.
“Saat itu menjelang Pak Wali berangkat menghadiri pelantikan Sekda DKI Jakarta Marullah,” katanya.
Terbentur Covid-19
Sementara budayawan Betawi Surya Atmadja atau Suhu Djadja bersama Rusli Rawin Ketua Sanggar Bechak di RW 02 Cakung Barat yang bertekad akan menggalakkan kembali kesenian wayang kulit Betawi mengakui belum melapor ke Sudin Kebudayaan Jaktim.
“Tetapi kami sudah memberi tahu ke Lembaga Kebudayaan Betawi,” ujar Suhu Djadja yang dibenarkan Rusli. .
Ia juga berjanji akan melapor ke Sudin Kebudayaan Jakarta Timur waktu dekat ini.
Mengenai kapan latihan pergelaran wayang kulit Betawi Suhu Djadja; putra Dalang Mardjuki almarhum itu menegaskan belum diadakan.
“Karena kita masih menjaga aturan kesehatan Covid 19,” tukasnya.
Soalnya, latihan semacam itu diikuti banyak orang. “Para nayaga plus sinden dan dalangnya berjumlah sekitar 20 orang,” ungkapnya.
Suhu Djadja dan Rusli Rawin awal pekan lalu telah memboyong perabotan wayang kulit Betawi berupa gamelan dan kelengkapannya dari Engkong Ceper (90) di Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar dengan membelinya seharga Rp 17.500.000,- (PRI).