JAKARTA, REPORTER.ID- Meskipun tanpa anggaran karena tersedot untuk penanggulangan Covid -19, Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur telah menyusun laporan kegiatannya selama tahun 2020 menjadi 3 judul buku.
Ketiga buku tersebut masing masing berjudul Rekam Jejak Kunjungan Sanggar Tahun 2020 setebal 46 halaman, Rekam Jejak Kegiatan Terintegrasi setebal 54 halaman dan Rekam Jejak Monitoring Kegiatan PSBB Tahun 2020 setebal 50 halaman.
“Satu set buku tersebut Senin kemarin telah kami serahkan kepada Pak Walikota Anwar sebagai laporan. Beliau mengapresiasinya,” kata
Hasanuddin, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur, Selasa (26/1/2021).
Mendampinginya saat itu Penanggungjawab Tim Kreatif Sudin Kebudayaan Jakarta Timur Nuraini, Kepala Seksi Pelindungan Nasikhi dan Kepala Tata Usaha Sudin Kebudayaan Jaktim Saminem.
Menerima buku buku tersebut menurut Hasanuddin, Walikota Jakarta Timur M Anwar sangat mengapresiasinya.
“Seharusnya Sudin-Sudin yang lain juga membuat buku seperti ini agar kita tahu capaian kerja setiap tahunnya,” kata Pak Wali seperti ditirukan Hasanuddin.
Dijelaskannya, penerbitan buku buku tersebut berkat kerja Tim Kreatif Sudin Kebudayaan yang dipimpin Nuraini.
Mengenai buku “Rekam Jejak Kunjungan Sanggar sanggar tahun 2020,” Kasudin Kebudayaan ini mengatakan jumlah sanggar seluruhnya di Jakarta Timur dalam database Sudin Kebudayaan ada 175 Sanggar.
Namun yang sudah mendaftar secara online tahun 2020 yang lalu baru 154 sanggar.
“Sebagian besar sudah kami kunjungi. Hanya sebagian kecil saja yang belum, seperti Sanggar Bechak di Cakung,” ujar Hasanuddin.
Kebetulan saat itu hadir Ketua Sanggar Betawi Chakung atau “Bechak”, Rusli Rawin yang melapor ingin memasyarakatkan kembali seni budaya Wayang Kulit Betawi di daerah Cakung dan Sukapura serta DKI Jakarta umumnya.
Menurut Hasanuddin dari lebih 170 sanggar se Jaktim tersebut yang memiliki kesenian budaya Betawi ada 112 sanggar.
Dirincinya, wilayah Kecamatan yang ada Sanggar Kesenian Budaya Betawinya yang paling banyak adalah Kecamatan Cipayung = 21 sanggar. Disusul Kramat Jati = 19, Cakung = 16, Duren Sawit = 14, Pulogadung =12, Pasar Rebo =9, Makasar = 8, Jatinegara = 6, Ciracas = 6 dan Matraman = 1 sanggar.
Sementara Ketua Sanggar Bechak Rusli Rawin yang beralamat di RT 006/02 Cakung Barat menjelaskan kedatangannya ke Sudin Kebudayaan Jaktim yang berkantor sementara di PPSB Jaktim , Jl H Naman, Pondok Kelapa itu untuk mengurus legalitas sanggarnya.
“Dari LKB ( Lembaga Kebudayaan Betawi) saya sudah dapat legalitas seperti ini,” kata Rusli sambil menunjukkan kertas piagam berlogo LKB yang sudah dilaminating. (PRI).