JAKARTA, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menyebut hampir seluruh terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel yang ditangkap di Kota Makassar merupakan anggota dan simpatisan Front Pembela Islam (FPI).
Menurut Merdisyam, pada wartawan mengatakan dari hasil pemeriksaan, FPI Makassar bersama kelompok Ansharut Daulah di wilayah Makassar pernah melakukan deklarasi dukungan kepada ISIS dan dilanjutkan baiat kepada ISIS.
“Kalau di sini dari hasil pemeriksaan yang ditangkap anggota dan simpatisan (FPI). Hampir semuanya simpatisan dan anggota FPI Makassar seperti pengakuan mereka sendiri,” tegas Merdisyam di Lanud Hasanuddin Makassar, Kamis (4/2/2021).
Selain anggota FPI, sebagian terduga teroris yang ditangkap di Makassar, merupakan keluarga dari Rulli Rian Zeke dan Ulfa Handayani, pasangan suami istri yang menjadi pelaku bom bunuh diri di gereja katedral di Filipina, beberapa waktu lalu.
Bahkan salah satu tersangka berinisial AA telah membuat rangkaian bom berupa rangkaian sistem elektrik push off/on yang telah diamankan tim Densus 88. “Hampir keseluruhan warga Makassar yang kita tangkap di Villa Mutiara (keluarga Rulli dan Ulfa),” jelas Merdisyam.
Total ada 23 terduga teroris yang diamankan di beberapa daerah di Sulawesi Selatan pada Rabu (6/1/2021) lalu. Dari penangkapan tersebut dua terduga teroris MR dan SA tewas tertembak di kediamannya di perumahan Vila Mutiara Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Sementara itu satu lainnya hingga kini masih dirawat di rumah sakit setelah ikut tertembak. Satu warga yang ikut diamankan, kata Merdisyam, kini dipulangkan karena tidak terlibat.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Zulfan. Dia menyebut ke-19 terduga teroris ini telah dikirim ke Jakarta dengan rincian 16 orang laki-laki dan 3 perempuan. “Mereka semua adalah anggota FPI Makassar,” katanya.
Menurut Zulfan, mereka semua telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian dengan sangkaan melanggar Undang-Undang Terorisme. “Ini ancaman hukuman mereka seumur hidup. Sudah diterbangkan semua ke Mabes Polri,” ungkapnya.