Tertangkap Ambil HP, Dinas Kebudayaan DKI dan LKB Tak Tolerir Ondel-ondel untuk Ngamen

oleh
oleh
Pemilik Ondel minta maaf.

JAKARTA, REPORTER.ID- Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) tidak dapat membenarkan ondel ondel yang merupakan ikon kebudayaan dan pariwisata DKI Jakarta disalahgunakan untuk mengamen dan minta minta. Apalagi sampai untuk tindakan kriminal.
Demikian dinyatakan Kepala Bidang Pembinaan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dra Rofiqoh dan Sekretaris Umum LKB, H Imron Hasbullah ketika dihubungi secara terpisah Selasa (2/3/2021).
Hal itu menanggapi banyaknya ondel ondel untuk mengamen di pelosok Jabodetabek. Bahkan terakhir ini viral di media sosial, Ondel ondel yang ngamen di Kalor Desa RT 02/RW 07, Kalor Pena, Serang, Banten, mengambil Hp warga setempat.
“Jelas yang kami bina itu pelaku seni budaya di sanggar sanggar di DKI Jakarta. Kalau pengamen itu wewenang Satpol PP untuk menertibkannya. Setelah ditampung, maka Dinas Sosial yang akan membinanya,” kata Rofiqoh.
Lagi pula ondel ondel yang untuk ngamen itu menurut Rofiqoh tidak baku bentuknya.
“Juga seharusnya sepasang. Tidak cuma satu seperti yang sering dilakukan pengamen,” tambahnya.
Sementara Sekum LKB Imron Hasbullah yang lebih akrab dipanggil Bang Imbong itu mewakili warga Betawi menyatakan sangat resah dengan digunakannya Ondel ondel untuk mengamen. “Dapat dipastikan bahwa mereka para pelaku ngamen itu ondel ondelnya tidak sesuai pakem. Jadinya seperti pengemis. Hanya menggunakan Ondel ondel sebagai alat mencari uang. Bukan sebagai pelestarian budaya,” kata Imron.
Mereka itu dapat dikenakan sanksi sebagai melanggar ketertiban umum.
Ondel ondel merupakan satu diantara 8 ikon budaya Betawi berdasadarkan Pergub no.11 tahun 2017.
“Kami sudah merekomendasikan Satpol PP untuk menertibkannya,” tandas Sekum LKB ini.
Rusli Rawin Ketua Sanggar Betawi Cakung (Sanggar Bechak) di RW 02 Cakung Barat, Jakarta Timur sependapat dengan Imron.
“Kami sanggar sanggar yang tergabung di LKB sudah menyatakan sikap menolak ondel ikon betawi dipakai untuk ngamen. Itu harus segera ditertibkan dan kalau perlu dibina,” kata Rusli bersama penasehatnya Suhu Djadja.
Dikatakannya, dari pertemuan Kadis Kebudayaan DKI, Sekum LKB dan para penggiat seni ondel ondel kemarin sudah membuat Satgas Pelestari Ondel ondel. Satgas berkolaborasi dengan sanggar sanggar yang di luar DKI Jakarta untuk melakukan pendekatan dan pembinaan para pelaku ondel ondel setempat.
Dari Satgas telah ada klarifikasi pemilik ondel ondel yang digunakan untuk mengamen di Serang. Dia minta maaf kepada masyarakat Betawi atas kejadian pengamen ondel ondel yang mengambil HP yang sempat viral. (PRI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *