Ketua PITI Anton Medan Meninggal Dunia, Dimakamkan di At Taibin Cibinong

oleh
oleh

JAKARTA, REPORTER.ID- Ketua Umum Dewan Pimpinam Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (DPP PITI) KH Ramdhan Effendi atau Tan Hok Liang alias Anton Medan meninggal dunia
Senin (15/3/2021) di rumah tinggalnya di Cibinong, Kabupaten Bogor.
Jenazahnya Selasa (16/3/2021) telah dimakamkan di lingkungan Pondok Pesantren At-Taibin, Pondok Rajeg, Cibinong yang dirikan oleh Almarhum.
“Hadir melayat ke rumah duka maupun saat prosesi pemakaman para ulama dan pejabat pemerintah pusat, DKI Jakarta maupun Pemerintah Kabupaten Bogor dan Jawa Barat,” kata H Denny Sanusi, Ketua Harian DPP PITI Selasa (16/3/2021).
“Semalam saya dari rumah Almarhum dan tadi siang saya ke sana lagi sampai ke pemakaman,” ujar Denmy Sanusi.
Menurut Denny Sanusi yang mantan Ketua DPW PITI DKI Jakarta ini, sebagai Ketua Umum DPP PITI , Anton Medan yang sudah menjadi da’i KH Ramdhan Effendi itu memang bersemangat tinggi dan banyak memberi contoh yang tidak ada di dalam buku teori.
“Pergaulannya luas. Beliau mempunyai akses ke berbagai macam lingkungan etnis Tionghoa bukan hanya yang muslim saja,” kata Denny Sanusi.
Pada perayaan Hari Imlek bulan Februari tahun 2020 yang silam KH Ramdhan Effendi juga hadir bahkan membimbing seorang mualaf membaca kalimat syahadat di rumah tinggal Denny Sanusi di Cipinang Cempedak Jatinegara Jakarta Timur.
Mengenai kepengurusan DPP PITI, Anton Medan menjadi Ketua Umum periode 2017 -2022.
“Jadi tinggal setahun lagi. Makanya kami sedang mempersiapkan Muktamar ke-6 PITI untuk memilih Ketua Umum yang baru,” kata Denny kepada wartawan di Cibinong.
Sekjen PITI H Nur Hakim Kandow juga hadir pada pemakaman tersebut meskipun telah mengirimkan karangan bunga. Ucapan duka cita kepada keluarga Almarhum dan keluarga PITI terlihat pula berasal dari PBNU dan Ormas Islam lainnya.
KH Ramdhan Effendi wafat dalam usia 63 tahun karena stroke dan diabetes. Almarhum meninggalkan seorang isteri dan 8 orang anak.
Anton Medan lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, 10 Oktober 1957. Merantau ke Jakarta ketika berumur 16 tahun setelah keluar dari penjara.
Seperti ditulis dalam otobiografinya, selama di Jakarta kehidupan Anton Medan di bidang premanisme, hingga masuk penjara. Ia menjadi mualaf sejak 1992 dan kemudian menjadi pendakwah dengan nama Ramdhan Effendi.
Ia mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami’ Tan Hok Liang. Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta’ibin, Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (PRI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *