MPR: Rusia Siap Kirim 20 Juta Vaksin Sputnik ke Indonesia

oleh
oleh

JAKARTA,REPORTER.ID – Di tengah negara-negara di dunia berebut vaksin dan embargo, Rusia justru siap mengirimkan 20 juta vaksin sputnik ke Indonesia. Pengiriman sputnik tersebut berkat kerjasama Indonesia – Rusia yang selama ini berjalan dengan baik. Pemerintah telah menunjuk Bio Farma untuk vaksin sputnik tersebut.

Demikian disampaikan Wakil Ketua MPR RI H. Fadel Muhammad saat bertemu dengan Duta Besar Rusia H.E. Mme. Lyudmila G. Vorobyova. Hadir perwakilan Bio Farma, dan Kadin di Gedung MPR RI, Senayan Jakarta, Rabu, 21 April 2021.

Menurut Fadel, ada 4 jenis
vaksin yang diproduksi Rusia antara lain Sputnik yang memiliki efektifitas 92 persen, paling tinggi di dunia. Rusia sebagai negara yang memiliki pengalaman pertama vaksinasi di dunia. Karena itu, MPR akan berkunjung ke Rusia untuk melihat langsung kesiapan vaksin sputnik untuk Indonesia tersebut.

Soal vaksin ini sudah dibicarakan antara Dubes Rusia, Dubes RI dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dimana pemerintah sudah menunjuk PT. Bio Farma untuk impor – pengiriman vaksin Rusia yang sudah dipakai negara-negara Timur Tengah seperti Mesir, Iran, Palestina, Pakistan, dan lain-lain.

Menurut Lyudmila pada 31 Maret pihaknya sudah membicarakan vaksin tersebut dengan Menlu Retno Marsudi. Hal itu karena kedua negara mempunyai kepentingan yang sama untuk melawan pandemi covid-19. Sehingga berkat kerjamaa kedua negara vaksin itu bisa dikembangkan.

Lyudmila menyebut Indonesia sebagai mitra utama Rusia di Asia Tenggara, maka wajar kalau Rusia mengirimkan vaksin sputnik untuk kepentingan rakyat Indonesia. Karena itu, Rusia berharap vaksin sputnik akan bermanfaat bagi rakyat Indonesia.

Perwakilan Kadin, Sugiharto menilai bahwa vaksin sputnik dan sinovac juga akan masuk dalam kategori vaksin gotong royong yang akan diberikan secara gratis pada karyawan dan keluarganya. “Yang bayar perusahaannya. Kini setidaknya sudah ada
17.386 perusahaan yang membawahi 8,6 juta orang, yang sudah mendaftar. Harga sekitar Rp 160 rubu hingga Rp 1,5 juta,” jelasnya.

Perwakilan PT. Bio Farma, Dimas mengatakan pihaknya menangani dua program vaksin yaitu pemerintah dan gotong royong. “Semoga di tengah embargo ini, sputnik bisa mempercepat memerangi pandemi dan memulihkan ekonomi,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *