MALANG, REPORTER.ID- Berbagai kegiatan dilakukan untuk memperingati Hari Kartini 21 April oleh kelompok masyarakat maupun organisasi wanita di Kota Batu dan Malang, Jawa Timur, Rabu (21/4/2021 yang baru lalu.
Ada yang mengadakan seminar mengenai bagaimana seharusnya wanita masa kini, ada yang mengadakan lomba fashion, lomba membuat cerita pendek, dan ada pula yang menyelenggarakan lomba paduan suara antar kelompok PKK Desa/Kelurahan.
Namun lain lagi dengan dr. Faridar Munaf Sunarso, warga Kota Batu yang kebetulan Ketua Paguyuban Alumni SMA Negeri 3 Malang ’65 (Paguanama).
Faridar Munaf dekat dengan Walikota Batu, dr Dewanti Rumpoko karena seprofesi. Dia bersama komunitasnya memperingati Hari Kartini dengan membagikan paket paket hadiah kejutan dan makanan untuk berbuka puasa.
Uniknya beberapa paket masing masing disediakan terbatas serba 21, angka yang merupakan tanggal kelahiran RA Kartini.
“Kami sediakan bingkisan gula 21 paket, beras 21 paket dan bingkisan masing masing berisi handuk, mukena dan uang Rp 10.000,- juga 21 paket,” kata Faridar, Rabu (21/4/2021).
Sedangkan hadiah lainnya berupa gelas dan mangkuk 50 bungkus,
nasi kuning 25 bungkus, nasi plus lauk pauk enak dengan porsi kecil (nasi kucing) 50 bungkus, plus takjil 30 gelas.
“Ada bingkisan makanan yang kami kirimkan ke 3 masjid terdekat,” katanya.
Acara peringatan Hari Kartini tersebut dilakukan di sekitar Kios Gratisnya di Km 2 Kota Batu, Kelurahan Temas dekat Perumahan New Dewi Sartika, Kecamatan Batu.
“Hari ini peringatan Hari Kartini 21 April. Diharapkan kaum wanita lebih aktif berperan dalam masyarakat,” kata Faridar mengawali acara berbagi dengan para tukang ojek dan kaum duafa banyak di antaranya wanita.
Kepada hadirin, mantan Pembina Tukang Ojek Kota Batu Bidang Kesehatan tahun 1990-an itu mengajak masyarakat yang membutuhkan untuk singgah di Kios Gratisnya tiap Jumat.
“Bapak Ibu dapat mengambil sendiri apa yang disediakan di situ. Tapi jangan berebut,” pesannya.
Hari itu puluhan tukang ojek dan masyarakat kurang mampu merasa bahagia mendapat berkah Hari Kartini.
Dengan wajah semringah nenek dua cucu dengan jas putih tanpa kalung stetoskop itu membagikan bingkisan kepada orang orang yang antre.
“Emak gue emang Kartini modern yang keren. Udah cukup lama tuh jas dokternya nggak kepake ya?” kata Icha Nita, putri bungsu Faridar berkomentar.
Nita memang sering mengawal ibunya dalam berbagai kegiatan, sekaligus menjadi pembawa acaranya.
Sementara itu Walikota Batu Dewanti Rumpoko pada peringatan Hari Kartini 2021 di Graha Pancasila Balai Among Tani, Batu menegaskan pentingnya kaum wanita memiliki skill dengan menempuh pendidikan setinggi mungkin.
“Dengan demikian wanita dapat mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Namun harus ingat kodratnya,” tambahnya.
Dewanti mengapresiasi para wanita yang berkarya di berbagai bidang baik pendidikan, pertanian maupun pariwisata, mereka itu merupakan aset bangsa, katanya.
Namun peringatan Hari Kartini di tingkat Kelurahan maupun RW dalam kondisi pandemi Covid 19 sekarang ini baik di Batu maupun di Malang memang kurang semarak.
Herlin, pengurus PKK RW 14 Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru Malang, Kamis (22/4/2021) mengakui tak ada kegiatan khusus pada Hari Kartini. “Yang ada hanya di tingkat Pemerintah Kota. Kami hanya kunjungan ke panti jompo atau panti asuhan,” kata Herlin yang juga anggota Paguanama.
Suasana sepi di Hari Kartini juga terjadi di Madyopuro, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Malang.
“Sepi, nggak ada apa apa. Maklum Covid,” kata Koesmadji, tokoh warga Madyopuro, Malang. (PRI).