Prof Zubairi: Meski Melandai, Prokes dan Vaksin Jadi Prioritas Cegah Gelombang Covid-19 India

oleh
oleh

JAKARTA,REPORTER.ID – Untuk perkembangan covid-19 sendiri di Indonesia sudah mengalami penurunan, jauh dari 10 persen, yang sebelumnya mencapai 30 persen. Baik keterisian Rumah Sakit rujukan, jumlah orang yang terpapar, dan jumlah yang meninggal. Namun, prokes, 3M, 3T dan vaksin harus ditegakkan, lebih cepat dan banyak yang vaksin akan lebih baik.

“Yang namamya virus itu akan terus bermutasi, termasuk yang dari India, Amerika, Afrika dan negara lain. Upaya pencegahannya tetap 3 M (pakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan). Serta vaksin lebih cepat dan lebih banyak lagi akan lebih baik,” tegas Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Hal itu disampaikan Zubairi dalam dialektika demokrasi “Waspada Varian Covid-19 dari India” bersama anggota Komisi IX DPR FPDIP Rahmad Handoyo, Hj. Kurniasih Mufidayati (FPKS), dan Poempida Hidayatulloh (Ketua Umum Orbital Kesejahteraan Rakyat) di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Kamis, 29 April 2021.

Lebih lanjut kata Zubairi, semua jenis vaksin yang ada di dunia mampu memproteksi semua varian covid-19. “Kalau sebelumnya AstraZaneca tak memiliki kemampuan, kini sudah diperbaiki. Sehingga masing-masing vaksin memiliki kemampuan memproteksi virus,” ujarnya.

Hanya saja Zubairi meminta masyarakat tidak eforia seperti India, sehingga harus tetap disiplin menerapkan prokes, dan melakukan vaksinasi. “Jadi, yang penting itu mencegah penularan,” ungkapnya.

Tanpa disiplin prokes kata Rahmad Handoyo, bisa saja varian baru dari India terjadi di Indonesia. “Saya bersyukur sebagai warga bangsa, karena di tengah dunia berebut vaksin ini Indonesia termasuk yang telah berhasil dan banyak melakukan vaksinasi rakyatnya,” jelasnya.

Kurniasih mengapresiasi pemerintah telah melakukan berbagai upaya pencegahan pandemi covid-19. Tapi dalam penanganan mitigasi masih parsial. Belum komprehensif. Baik dari hulu hingga hilir. Karena itu pihaknya meminta Kemenkes Ri berkomitmen agar anggaran civid-19 itu tepat sasaran dan benar-benar kembali kepada rakyat.

Dan, agar Prokes itu diikuti masyatakat menurut Kurniasih, pemerintah harus melibatkan tokoh masyarakat setempat atau influenzer. “Masyarakat juga harus disiplin, mengingat melawan covid-19 ini tak bisa pemerintah melakukan sendirian. Semua harus kerjasama karena pemerintah tak bisa sendirian,” tambah Kurniasih.

Selain itu, pengawasan dan sanksi harus ditegakkan, sehingga siapa pun yang melanggar harus ditindak tegas. Berbarengan dengan itu
Upaya 3T atau tindakan melakukan tes COVID-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien covid-19 (treatment) sebagai salah satu upaya utama penanganan covid harus terus dilakukan.

Menurut Poempida menghadapi covid-19 ini seperti perang, tapi musuh tak tetlihat. Karena itu, semua elemen maayarakat harus bersatu. “Jangan anggap remeh, bahwa covid-19 itu ada. Makanya, saya dukung tutup penerbangan dari India dan kalau ada yang melanggar harua ditindak tegas,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *