Primadona Wisata Bahari, Gubernur Anies Berpesan Jaga Taman Arkeologi Onrust

oleh
oleh

JAKARTA, REPORTER.ID- Sampai saat ini kunjungan wisata ke Taman Arkeologi Onrust (TAO) di Kepulauan Seribu Selatan masih tertinggi dari 3 destinasi wisata sejarah bahari di DKI Jakarta.

Tercatat tahun 2021 sampai April pengunjung TAO mencapai 7.155 orang. Sedangkan dua destinasi wisata sejarah bahari lainnya yaitu Museum Bahari di Penjaringan pengunjungnya 2.768 orang dan Situs Marunda/Rumah Si Pitung di Cilincing ada 4.113 orang.

“Jadi Taman Arkeologi Onrustv masih menjadi primadona destinasi wisata sejarah bahari,” kata Kepala Satuan Pelayanan TAO, Agung Priosusanto di kantornya Jl. Pasar Ikan No.1, Jakarta Utara, Kamis (6/5/2021). “Mengenai apakah TAO buka apa tidak pada hari raya Idul Fitri nanti kami masih menunggu arahan Pak Gubernur,” kata Agung lagi.

Dikatakan Agung pengunjung TAO bulan Januari 921 orang, Februari turun menjadi 759 orang, Maret melonjak mencapai 2.575 orang, April naik lagi jadi 2.718 orang. “Bulan Mei ini terlihat menurun karena puasa Ramadhan,” tambahnya.

Mengenai paling tingginya jumlah pengunjung Taman Arkeologi Onrust, Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta Berkah Shadaya ketika dikonfirmasi tidak membantah.

Berkah mengakui sejak tahun 2019 selalu TAO meraih pengunjung paling banyak di antara 3 destinasi wisata sejarah kebaharian Jakarta yang dikelolanya, yaitu Museum Bahari, TAO dan Situs Marunda.

Berkah Shadaya menegaskan, baik petugas museum DKI maupun pengunjungnya tetap diharuskan mematuhi protokol kesehatan berkaitan dengan pandemi Covid 19 saat ini. Di antaranya jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dan jumlah pengunjung dibatasi separo kapasitas yang ada.

“Betapapun protokol kesehatan tetap kami jalankan dengan ketat,” tambahnya. Lebih lanjut Agung Priosusanto mengungkapkan, Pulau Onrust pada 1 Mei 2021 yang lalu mendapat kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam kunjungan kerja tersebut tampak gubernur antusias sekali dengan peninggalan arkeologis di pulau itu. Baik yang sudah dipajang di Museum Onrust maupun yang masih di tempat semula.
“Gubernur berpesan agar Taman Arkeologi Onrust dijaga dan dirawat dengan baik,” ujar Agung.

Mengenai Pulau Onrust yang bersejarah sejak tahun 1619 itu Rosadi sebagai pemandu wisata setempat mengakui pesan Gubernur Anies agar pulau itu dijaga kelestariannya.

“Selama lebih 7 tahun saya bertugas, baru kali ini Gubernur mengunjungi Onrust. Kalau Wakil Gubernur DKI memang sudah ada yang kemari yaitu Pak Basuki atau Ahok dan Pak Sandiaga Uno,” kata Rosadi yang terpaksa tak pulang kampung ke Jawa Tengah.

Dermaga Bersih
Pada kunjungan Gubernur Anies dan Ketua TP PKK DKI Jakarta Ny Ferry Farhati beserta rombongan Sabtu (1/5/2021), ada yang beda dengan pemandangan dermaga Onrust.

“Viewnya sekarang lebih terlihat kuno tapi bersih, dengan bangunan dapur umum zaman karantina haji tahun 1911 -1933 yang lebih menonjol di sebelah timur dermaga Onrust,” kata H Abu Galih, pengamat budaya dan pariwisata Jakarta saat dilapori Rosadi pemandu wisata Onrust, Kamis (6/5).

Abu Galih mengatakan terakhir mengunjungi Pulau Onrust pada bulan September 2019, di utara dermaga Onrust masih ada rumah dan warung H Damin (70) yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an.

Mengenai pembenahan tersebut Berkah Shadaya menjelaskan akhir bulan September 2020 yl mulai dibongkar. “Namun full bersihnya baru tahun 2021 ini,” tambahnya.

Sebagai gantinya H Damin sudah dibangunkan rumah yang relatif lebih baik di lahan sebelah timur laut dari tempat semula.
Selama di Pulau Onrust, Gubernur Anies didampingi Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henri Wardhana Kepala Museum Kebaharian Jakarta Berkah Shadaya dan Agung selaku Kasatpel TAO.

Rosadi, pemandu wisata Onrust memandu berkeliling pulau sekitar 9 Ha itu. Ia menjelaskan adanya tandon air tawar di bawah tanah dan bekas barak haji dan RS Karantina Haji pada zaman penjajahan Belanda (1911-1933). Gubernur dan rombongan juga meninjau Museum Onrust yang dahulunya merupakan rumah dokter rumah sakit karantina.

Di situ ada maket Pulau Onrust beberapa periode yaitu waktu menjadi galangan kapal VOC abad 17, menjadi benteng, gudang dan RS serta penjara pada periode berikutnya.
Karena waktunya terbatas Gubernur Anies tidak sempat ke Pulau Cipir (Kahyangan) yang hanya berjarak 100 meter sebelah selatan Onrust.

Pulau Kelor dengan benteng Martello dari tahun 1840-an juga terlewati dari kunjungan gubernur kali ini.
“Maklum Pak Gubernur sudah capek dari kunjungan ke Pulau Sibira, pulau paling ujung di Kepulauan Seribu Utara sana,” pungkas Agung. (PRI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *