JAKARTA, REPORTER.ID- Dua dari tiga destinasi wisata sejarah kebaharian Jakarta yaitu Rumah Si Pitung di Situs Marunda, Cilincing, Jakarta Utara dan Taman Arkeologi Onrust (TAO) di Kepulauan Seribu, sempat banyak didatangi pengunjung pada hari kedua Lebaran 14 Mei dan 15 Mei 2021. Padahal telah dikenakan syarat yang boleh berkunjung hanya yang ber-KTP DKI saja dan dibatasi 30% dari kapasitas.
Tiba-tiba ada pengumuman bahwa destinasi wisata harus ditutup 2 hari 16- 17 Mei 2021 untuk pemberlakuan penguatan protokol kesehatan. Tentu saja hari Minggu (16/5/2021) banyak pengunjung yang kecewa.
Kepala Satuan Pelayanan Rumah Si Pitung, Agus Ariyanto mengakui, pada hari Minggu (16/5) banyak datang ke destinasi wisata tersebut. “Iya tadi saya lihat banyak yang datang karena mereka belum tahu,” kata Agus.
Sebenarnya penutupan sementara tersebut kata Agus ada hikmahnya. Sebab dua hari sebelumnya, Jumat dan Sabtu yang lalu beberapa orang kecewa karena tidak ber-KTP DKI melainkan KTP Bekasi.
Mulai 18 Mei ini peraturan itu tak berlaku sehingga membuat Agus Ariyanto lega karena pengunjung tidak disyaratkan harus KTP DKI.
“Rumah Si Pitung ini banyak pengunjungnya dari Bekasi. Maklum memang dekat,” katanya.
Damra H Atapukan dan Sukma Wijaya staf Rumah Si Pitung juga mengakui hal itu.
Mereka juga melihat kekecewaan warga non DKI yang ditolak mengunjungi rumah panggung di Marunda Pulau yang bersejarah itu selama 2 hari itu.
“Iya, ada yang ngedumel jauh jauh datang nggak boleh masuk,” kata Sukma. Tercatat tgl 14 Mei pengunjungnya 434 orang terdiri dari dewasa 212 orang dan anak anak 222 orang.
Sabtu (15/5) pengunjungnya meningkat menjadi 842 orang yang terdiri dari dewasa 689 orang dan anak 153 orang.
Dari data UP Museum Kebaharian Jakarta, tercatat pengunjung Rumah Si Pitung selama April mencapai mencapai 1.327 orang, berarti perhari pengunjungnya 51 orang.
Namun bulan Mei ini dalam 6 hari pertama pengunjungnya hanya 101 orang atau perhari rata rata 16 sampai 17 orang.
Agus Ariyanto mengakui hal itu. “Ramadhan memang sepi. Tetapi Lebaran kedua pengunjung akan ramai,” ujar Agus pada Rabu (12/5) yang lalu memprediksi.
Ternyata benar, Jumat (14/5) yang lalu pengunjung Rumah Si Pitung dibandingkan waktu Ramadhan meningkat menjadi 25 kali
Pengunjung Rumah Si Pitung pada umumnya juga berkunjung ke Masjid Al Alam sebuah masjid kuno yang dibangun pada Abad ke-16.
Karena itu ada pemikiran agar akses jalan ke masjid tersebut akan diperlebar untuk memudahkan wisatawan berkunjung.
Pengamat Budaya dan Pariwisata Jakarta H Abu Galih menanggapi rencana tersebut menyatakan sangat mendukung.
“°Rencana yang cerdas,” katanya waktu mendengar informasi tersebut pekan lalu.
Sebab dua kali ke Rumah Si Pitung untuk meneruskan ke Masjid Al Alam para wisatawan harus melalui pematang empang atau tambak yang jaraknya ratusan meter.
Pemandu Wisata Rumah Si Pitung Damra Atapukan maupun Kasatpel Agus Ariyanto mengungkapkan pengunjung Rumah Si Pitung biasanya juga mengunjungi Masjid Al Alam atau sebaliknya.
Kata Damra, bila warga Bekasi dari Muara Gembong mau ke Marunda naik perahu biasanya merapat ke dermaga di belakang Masjid Al Alam.
Dari situ berjalan ke Rumah Si Pitung.
Destinasi wisata sejarah ini juga sering disinggahi komunitas sepeda onthel maupun sepeda sport.
Setelah Lebaran ini juga ada serombongan pesepeda dari Tanjung Priok berkunjung ke Rumah Si Pitung.
“Tahun lalu kami berempat bersepeda ke sana dua kali. Rutenya dari Jl Ngurah Rai naik ke fly over Penggilingan, lalu lewat depan Kantor Walikota Jakarta Timur ke Pulogebang terus menyusuri jalan Banjir Kanal Timur (BKT) ke utara terus sampai Marunda dan istirahat di Rumah Si Pitung,” kata Jalil warga Nusa Indah 7, Malaka Jaya, Jakarta Timur.
Damra Atapukan menjelaskan hari hari biasa sering rombongan sepeda gowes singgah di Rumah Si Pitung. Apalagi setelah dipasang atap untuk penonton teater arena di halaman rumah panggung.
Jumat yang lalu Kepala Subbagian Tata Usaha UP Museum Kebaharian Jakarta Mis Ari meninjau Situs Marunda tersebut dan sempat memotret beberapa spot areal seluas 2.000 m2 tersebut. Antara lain bagian depan pintu gerbang Rumah Si Pitung dan bagian belakang dekat Serambi Rumah Betawi dengan penjual kerak telor dari Pulogebang yang akrab dipanggil Bang Roy.
Esok harinya Kepala UP Berkah Shadaya juga datang meninjau situs sejarah dengan rumah panggung antik dan berbagai koleksi benda benda cagar budaya tersebut.
Hari Minggu (16/5) dilakukan penyemprotan disinfektan dan pemeriksaan fasilitas prokes Covid 19 lainnya.
Kiranya cukup Rumah Si Pitung bebenah diri menyambut pengunjung di hari ini dan seterusnya. (PRI).