JAKARTA,REPORTER.ID – Penyekatan dan pengetatan arus mudik maupun arus balik Lebaran Idul Fitri 1442 H2021 yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia dinilai berhasil dan berlangsung baik meski ada beberapa titik yang jebol oleh pemudik sepeda motor. Namun, tugas dan pengabdian jajaran Bhayangkara tersebut patut diapresiasi dengan sejumlah catatan.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar Rudy Masud mengatakan, tugas polisi dalam rangka penertiban dan penegakan aturan protokol kesehatan selama mudik Lebaran tersebut harus mendapat poin karena cukup efektif bisa membendung arus mudik yang membludak dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
“Meski cukup berat tugas Pak Polisi saat mudik Lebaran kali ini, tapi kita patut apresiasi dan acungi jempol karena sudah dijalankan secara maksimal mungkin dalam melakukan penyekatan. Sehingga, kekhawatiran arus pemudik tidak terbendung, tidak terjadi,” kata Rudy Masud seusai Sidang Paripurna DPR RI, di Senayan, Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Politisi muda Partai Golkar asal Kalimantan Timur ini, mengakui jika Polisi sudah berusaha sekuat tenaga menahan membludaknya laju pemudik khususnya pengendara motor, namun masih ada yang jebol pertahanan penyekatan seperti di jalur pantura Karawarang, Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu menjelang Idul Fitri.
“Ya, manusiawi. Polisi sudah semaksimal mungkin menahan laju pemudik, tapi karena situasi dan kondisi di lapangan yang sangat crowded, maka terjadi kebobolan di sejumlah titik,” jelas Harum, sapaan akrab Rudy Masud.
Esensinya lanjut Harum, pemerintah sudah berusaha keras untuk menghindari terjadinya kerumunan massa secara massal saat mudik Lebaran tahun ini dengan aturan penyekatan dan pengetatan melalui cek point di 330 titik.
Alhasil, polisi dan jajaran lain yang menjalankan tugas di lapangan tak urung mengalami kesulitan. Hal itu patut menjadi catatan, khususnya koordinasi dengan pemerintah daerah sehingga kasus-kasus titik penyekatan jebol oleh pemudik tidak terulang.
“Kalau sampai arus mudik Lebaran ini tidak diatur ketat, kita khawatirkan terjadi tsunami covid-19 di daerah-daerah seperti terjadi di India. Ancaman bahaya ini, jangan sampai kerja keras pemerintah untuk pemulihan dari pandemi menjadi Gatot alias gagal total. Maka kita dukung penyekatan itu untuk kemaslahatan yang lebih besar. Sebab, kita akan berhasil dan pulih jika semua taat aturan. Bravo Polri!” pungkas Rudy Masud.