MPR RI : Indonesia Tidak Krisis Pahlawan

oleh

JAKARTA, REPORTER.ID – Wakil Ketua MPR RI Sjariefuddin Hasan menegaskan kalau masa depan bangsa ini ada di tangan kaum muda. Karena itu, kaum muda saat ini harus kerja keras, meningkatlan kualitas diri dengan pendidikan, memiliki karakter, nasioanlisme yang tinggi demi kemajuan, kedaulatan dan kemandirian bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

“Jadi, menjadi pahlawan itu harus mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawan, Pancasila; kerja keras, meningkatkan pendidikan, membela negara dalam berbagai bentuk prestasi. Baik nasional maupun internasional. Kaum muda juga harus diberi ruang untuk mengekspresikan kemampuannya di era digital ini,” tegas Syarief Hasan.

Hal itu disampaikan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu dalam diskusi 4 Pilar MPR RI bertajuk “Menanamkan Karakter Kepahlawanan pada Generasi Muda” bersama Hillary Brigitta Lasut (Anggota MPR RI/Fraksi NasDem) dan Jialyka Maharani (Anggota DPD RI/MPR RI termuda) di Gedung MPR RI, Senayan Jakarta, Senin (1/11/2021).

Menurut Syarief Hasan siapa saja di era digital ini bisa menjadi pahlawan. Termasuk wartawan. Apalagi media itu menjadi kekuatan demokrasi keempat (pilar fourt) dan paling ditakuti oleh para pemimpin dunia (Napoleon Bonaparte, Kaisar Pernacis 1769). “Maka, kaum muda yang cinta negaranya, kreatif, inovatif, tahan banting, dan siap menghadapi segala bentuk tantangan ke depan, mereka inilah yang bisa menjadi pahlawan bagi bangsa ini,” ujarnya.
Hillary Brigitta juga menilai jika Indonesia ini tidak krisis pahlawan maupun kepahlawanan, hero. Dimana nilai-nilai kepahlawanan itu bisa dilakukan dengan kerja keras, mempertahankan NKRI dari segala bentuk rongrongan pengaruh global. “Bahwa di masing-masing jiwa kaum muda itu ada power, keberanian, malah bisa hanya dengan pakai jempol tangan dengan menulis di media sosial yang positif untuk kritik konstruktif terhadap kebijakan pemerintah dan lain-lain,” katanya.

Demikian pula wartawan dengan memberikan pencerahan pada masyarakat melalui berita-berita yang benar, adil, dan yang tertutup bisa dibuka untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, maka dia pun kata Hillary bisa menjadi pahlawan.

Di dalam keluarga seperti di Jepang, anak-anak usia Balita di negeri Samurai itu tidak dididik dengan kurikulum pendidikan formal, tapi di dalam keluarganya sudah diajarkan nilai-nilai toleransi, cinta negara, cinta sesama, kebangsaan, pentingnya menghormati hak-ha asasi manusia dan lain-lain.

Menurut Hillary, Rafi Ahmad yang punya influenzer, follower yang besar di media sosial misalnya, itu bisa menjadi contoh bagaimana mendidik anaknya di dalam keluarga itu dengan menghormati bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sebagainya. “Itu akan menjadi gold, karakter kepahlawanan, dan itu keren,” jelasnya.

Yang elit juga tidak korupsi, tidak menyebarkan politik identitas, say no to politics SARA, bahwa kepemimpinan itu tergantung pada kualitas, kapasitas, dan menawarkan masa depan negara ini yang lebih baik dan modern untuk kesejahteraan rakyat. “Bukan menawarkan identits, tua, muda, dan sebagainya. Itu harus dihilangkan,” ungkap Hillary.

Jaylika Maharani meminta generasi muda saat ini tidak kalah dengan generasi masa lalu yang serba terbatas, tapi menjadikan Indonesia ini merdeka dan bersatu. Tak ada teknologi informasi dan komunikasi yang canggih seperti sekarang ini, juga tak ada kepentingan politik kekuasaan, kcuali politik kebangsaan yang satu.

Sekarang ini sudah banyak kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, maka kata dia, jangan sampai menggerus nasionalisme, nilai-nilai kepahlawanan dan kearifan lokal. Untuk itu, sosialiasi 4 Pilar MPR RI sangat tepat dan harus terus disosialisasikan. Apalagi, populasi anak muda sekarang ini jauh lebih besar, sehingga harus benar-benar siap menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Anak muda jangan menjadi okyek dan dibodohi kemajuan teknologi dengan konten-konten viral dan memecah belah NKRI, melainkan harus diisi dengan memperkuat nasionalisme, cinta negara. Dan, dengan sosialisasikan 4 Pilar MPR RI saya yakin bangsa ini ke depan akan makin kokoh menghadapi berbagai tantagan jamannya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *