Kualitas Pemuda Jadi Penentu Baik Buruknya Sebuah Negara

oleh
oleh
Acara Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Milenal kerjasama KMI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

JAKARTA, REPORTER.ID – Peran pemuda sangat strategis dalam membangun bangsa sejak dari pra kemerdekaan, hingga saat ini. Dalam mencapai suatu kemerdekaan Indonesia menjadi suatu titik awal dari peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa.

Demikian dikemukakan Sekjen Kaukus Muda Indonesia (KMI) yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli/TA Anggota DPR RI, Ahmad Rouf, S.IP, M.Si., dalam acara Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Milenal kerjasama KMI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Hal ini, lanjut Rouf, juga membuktikan bahwa pemuda menjadi suatu tonggak bagi bangsa Indonesia, dalam masa pembangunan nasional. Artinya bahwa penting adanya peran pemuda dalam pembangunan nasional.

“Sebagai penerus bangsa, generasi muda berarti menanggung harga dan martabat bangsa Indonesia terutama di dunia Internasional, dimana persaingan dan penjajahan identitas bangsa dapat berlangsung di berbagai macam bidang kehidupan,” ujarnya.

Oleh sebab itulah, menurut dia, penting pula menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda dan juga sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari.

“Baik buruknya suatu negara dapat dinilai dari kualitas pemudanya, tanpa adanya peranan pemuda Indonesia maka bangsa Indonesia akan mengalami kesulitan dalam hal kemajuan, pembangunan, perubahan, bahkan identitas bangsa akan memudar dengan sendirinya,” kata Rouf.

Sedang terkait peran strategis pemuda sebagai generasi penerus bangsa, terutama dalam era sekarang yang semakin global dan berkembang modern dengan kecanggihan teknologinya, Rouf memaparkan ada tiga peran strategis pemuda.

Pertama, sebagai agen perubahan (Agent Of Change), pemuda memiliki peranan untuk menjadi pusat dari kemajuan bangsa. Dalam hal ini dapat dilakukan melalui pengadaan perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat, baik secara nasional maupun daerah, menuju kepada arah yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Kedua, sebagai agen pembangunan (Agent Of Development), pemuda memiliki peranan melancarkan atau melaksanakan berbagai macam pembangunan diberbagai bidang, seperti dalam bidang kebudayaan dengan memperkenalkan kebudayaan tersebut ke dunia Internasional.

“Dengan upaya tersebut, potensi dan produktifitas yang ada di diri para generasi muda dapat dikembangkan secara bersama-sama demi mencapai tujuan pembangunan bangsa Indonesia dimana sekarang maupun dimasa yang akan datang,” tuturnya.

Ketiga, sebagai agen pembaruan (Agent Of Modernizations), pemuda wajib memiliki kemampuan dalam menganalisa perubahan zaman yang pastinya memberi pengaruh besar pada bangsa, sehingga mereka dapat memilih mana yang memang perlu dan pantas untuk diubah dan juga mana yang seharusnya dipertahankan.

“Beberapa peran pemuda dalam membangun pendidikan di Indonesia juga dapat dilihat dari adanya banyak tenaga pendidik yang masih tergolong muda dan semangat memberikan pendidikan yang bermutu pada generasi penerusnya. Tanpa adanya pendidikan yang kuat maka dimasa mendatang akan menyebabkan kesusahan dalam menjalankan peran sebagai warga negara Indonesia,” pungkasnya.

Bonus Demografi

Kesempatan sama, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Wasil menyampaikan materi terkait pemuda dan bonus demografi. Dikatakan bahwa saat ini Indonesia mengalami masa bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar daripada jumlah penduduk non produktif. Bonus demografi indonesia ini akan mencapai puncaknya pada 2025 hingga 2030.

Berdasarkan Data Statistik Pemuda Tahun 2020 (BPS, 2020), jumlah pemuda yang berusia 16-30 tahun sebanyak 64,50 juta jiwa, atau 1 dari 4 Penduduk Indonesia adalah pemuda.

Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Indonesia tahun 2019 melaporkan bahwa proporsi pemuda laki-laki dan perempuan relatif seimbang, yaitu masing-masing 50,58% dan 49,42%. Dari sisi kelompok usia, 21,38% pemuda berada pada kelompok usia 16–18 tahun dan 78,62% sisanya berusia di atas 18 tahun.

“Hal ini berarti bahwa mayoritas pemuda di Indonesia berada pada kelompok yang sedang menempuh pendidikan tinggi, bekerja, atau melakukan keduanya. Melihat kenyataan inilah, pembangunan bangsa ini akan sangat ditentukan oleh pemuda,” ujarnya.

Alasannya, menurut Wasil, karena fungsi dan peran pemuda sangat strategis dan menentukan masa depan Indonesia. Sehingga baik-buruknya, maju-mundurnya Indonesia bergantung pada kualitas dan peran pemuda.

“Karena pemuda adalah generasi penerus bangsa. Generasi yang akan melanjutkan pembangunan bangsa ke arah yang lebih baik, maju, sejahtera dan berkeadilan. Yang menjadi pertanyaan, sejauh mana pemuda milenial ini menyadari situasi dan kondisi saat ini, memahami tugas dan perannya dalam pembangunan bangsa serta tidak kehilangan karakternya sebagai sosok pemuda yang memiliki semangat juang, kritis, reformis dan inovatif?” sebut dia. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *