JAKARTA, REPORTER.ID – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa Kementerian Agama RI terus berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk menyiapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022 mendatang. Untuk saat ini belum perlu Presiden Jokowi turun tangan untuk persiapan ibadah haji tersebut.
“Kemenag RI terus berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi, agar kita bisa memberangkatkan jemaah haji tahun 2022 mendatang. Karena itu, belum perlu Presiden Jokowi turun tangan selama Kemenag RI bisa melakukan itu. Otorirtas Saudi pun sudah menjanjikan bahwa Indonesia menjadi prioritas jika penyelenggaraan haji dibuka,” tegas Manag Yaqut Cholil Qoumas, saat Raker dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Senin (17/1/2022).
Raker terkait Persiapan penyelenggaraan Ibadah Haji 1443H/2022 M ini dipimpin oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Tb, Ace Hasan Syazili, dan dihadiri anggota Komisi VIII DPR RI. Serta dihadiri Menag Yaqut Cholil Qoumas, Kementerian Kesehatan RI, dan Kementerian Perhubungan RI.
Selain itu lanjut Gus Yaqut, seluruh masyarakat Indonesia ikut berdoa semoga penyelenggaraan ibadah haji nanti sukses dan tidak ada lagi Covid-19. “Yang pasti penghentian sementara umrah per 15 Januari ini semata untuk antisipasi omicron demi keselamatan dan keamaman jemaah,” ujarnya.
Sementara itu untuk bepergian ke luar negeri termasuk umrah menurut Gus Yaqut, memang tak boleh ada yang melerang selama seseorang sudah memenuhi persyaratan perjalanan termasuk visa. “Kecuali tersangkut hukum dan ada larangan dari otoritas kesehatan atau satgas Covid-19,” tambahnya.
Menjawab pertanyaan anggota DPR soal batas usia jemaah haji yang akan berangkat menyadari banyak jemaah Lansia dari Indonesia yang belum berangkat selama 2 tahun ini akibat pandemi covid-19, Yaqut menjelaskan bahwa yang ada syarat minimal berusia 18 tahun, dan tidak ada syarat usia maksimal. “Semoga untuk usia maksimal ini tidak ada seterusnya,” katanya.
Terakhir untuk jenis vaksin yang diterima oleh pemerintah Arab Saudi kata Gus Yaqut, kini semua jenis vaksin yang sudah mendapat rekomendasi dari WHO termasuk sinovac semua diterima. “Semua jenis vaksin tak terkecuali sinovac diterima oleh Arab Saudi,” pungkasnya.