JAKARTA, REPORTER.ID – Anggota Komisi VI DPR RI Nashim Khan mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang membentuk Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara. Ia meminta agar dalam pelaksanaannya, PMO Kopi Nusantara itu dilaksanakan dengan baik sehingga aka berdampak positif bagi petani kopi.
“PMO ini sangat baik, bermanfaat buat pengembangan kopi nasional jika benar-benar dijalankan. Kami sangat mendukung,” tegas Nashim pada wartawan, Kamis (10/2/2022).
Politisi PKB itu menekankan, pihak-pihak yang terlibat dalam PMO Kopi Nusantara harus bersinergi satu sama lain. Dari BUMN-nya sendiri yang telah ditentukan seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, Pupuk Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, hingga Rajawali Nusantara Indonesia, maupun pihak swasta dan asosiasi hingga petani kopi itu sendiri.
Anggota legislatit dari daerah pemilihan Jawa Timur III itu menyinggung besarnya potensi kopi di daerahnya. Yakni di Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo. Sejauh ini, pengembangan kopi dilakukan oleh petani dengan menggandeng pihak lain secara mandiri.
“Wilayah saya, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, itu sangat luar biasa trah perkopiannya hingga terkenal keluar negeri melalui berbagai event, sangat unggul,” kata Nashim.
“Kita akan lihat, tinggal bagaimana perhatian PMO terhadap pertanian. Baik kebutuhan hulu hingga hilirnya, baik lahannya, pupuknya, perawatannya, pengembangannya sampai pada pemasarannya,” jelas anggota FPKB itu.
Jebolan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang itu menyatakan, Kabupaten Bondowoso sudah familiar dikenal masyarakat Jatim dan Indonesia umumnya sebagai republik kopi-nya Indonesia. Begitu juga di Kabupaten Situbondo yang terkenal dengan luwak kopinya melalui Perkebunan Kopi Kayumas.
“Sudah terkenal image republik kopi, juga Situbondo kayumas terkenal dengan luwak kopi, dan lain-lainnya. Kami harap, PMO Kopi Nusantara bisa benar-benar menjadi motor regulasi ke depan lebih nyata,” pungkas Nasim Khan.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengatakan PMO Kopi Nusantara salah satunya adalah untuk membangun ekosistem Indonesia dalam persaingan di dunia global. Menteri Erick juga menekankan pentingnya sinergitas antar lini untuk memperkuat industri kopi dalam negeri.
PMO Kopi Nusantara yang menyinergikan BUMN, swasta, asosiasi, dan para petani kopi diharapkan akan memenangkan persaingan dalam industri kopi. Dengan pertumbuhan konsumsi kopi yang terus meningkat, Erick optimis ekosistem baru akan meningkatkan nilai tawar kopi nusantara.
“Banyak sekali kopi-kopi itu dalam posisi yang hancur dan petani tidak ada pendampingan bagaimana memetik kopi yang mestinya merah tapi karena tengkulak akhirnya semua kopi diambil saja karena petani punya kebutuhan sehari-hari,” kata Erick.
Erick mengatakan BUMN telah memiliki satu contoh ekosistem yang berhasil yakni program Makmur yang mengintegrasikan dari hulu hingga hilir dalam menghasilkan produk pertanian yang baik dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kalau rencana ini berjalan baik, kita bisa luncurkan dalam satu atau dua bulan. Kita buat proyek percontohan misal di zona Jawa Timur atau Jawa Barat,” kata Erick Thohir.