JAKARTA, REPORTER.ID – Digitalisasi merupakan salah satu pondasi kuat dalam membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia untuk bertahan dimasa pandemi Covid-19. Digitalisasi berkontribusi dalam transaksi penjualan dan meningkatkan omset penjualan.
Demikian disampaikan Kepala Biro Komunikasi, Teknologi, dan Informasi Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) RI, Budi Mustopo berbicara dalam Diskusi Publik bertema ‘Membangun UMKM Tangguh dengan Memperkuat Platform Digital’ di Jakarta, Kamis (17/2/2022). Diskusi terselenggara berkat kerjasama Kaukus Muda Indonesia (KMI) dengan Perum Jamkrindo dan PT Bank Tabungan Negara (BTN).
Melanjutkan pernyataanya, Budi mengatakan bahwa dalam rangka mendukung transformasi digitalisasi UMKM di Indonesia, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kewirausahaan nasional. bahkan, pemerintah menargetkan, tahun 2024 tercipta 30 juta UMKM digital.
“Namun tentunya, berbagai tantangan harus segera diatasi seperti belum siapnya SDM di UMKM, kurangnya pengetahuan digitalisasi, infrastruktur telekomunikasi yang tidak layak dan lainnya,” kata Budi.
Kendati demikian, lanjut Budi, melalui Perpres Nomor 2 tahun 2022, pemerintah memberikan berbagai kemudahan, seperti kemudahan untuk mendapatkan insentif, perizinan, akses bahan baku, riset, pelatihan, pendampingan dan lainnya.
“Kemudahan ini diberikan mengingat kondisi UMKM di Indonesia telah banyak memberikan kontribusi yang signifikan diantaranya penyediaan lapangan kerja sebesar 9,9 persen, kontribusi terhadap PDB 9,1 persen, ekspor 15,6 persen, dan jumlah koperasi yang tersebar sebanyak 127.124,” ujarnya.
Disisi lain, Budi mengatakan, keberadaan pemuda sebagai generasi penerus, memiliki peranan penting untuk menuju Indonesia Emas di 2045. Dimana pembangunan ekonomi berkelanjutan harus dilandasi semangat dan prioritas di tahun 2022 ini.
“Anak muda harus didorong untuk menjadi enterpreneur-enterpreneur muda berbasis teknologi dan informasi. Pemerintah menargetkan tahun 2024 tercipta 30 juta UMKM digital. Namun demikian, berbagai tantangan harus segera diatasi seperti belum siapnya SDM di UMKM, kurangnya pengetahuan digitalisasi, infrastruktur telekomunikasi yang tidak layak dan lainnya,” pungkasnya. ***