Muhaimin Iskandar Apresiasi Arab Saudi, Ziarah Raudlah Tak Lagi Berdesak-Desakan

oleh

MADINAH, REPORTER.ID – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mengapresiasi langkah Pemerintah Arab Saudi yang telah melakukan modernisasi manajemen ziarah di Raudhah, sehingga kini menjadi lebih nyaman, manusiawi dan tidak berdesak-desakan.

“Alhamdulillah kami dan rombongan masuk Raudlah dengan aman, nyaman dan lancar. Ini akibat manajemen baru yang diterapkan pemerintah Arab Saudi,” kata Gus Muhaimin di Madinah dalam rangka peninjauan kesiapan penyelenggaraan ibadah haji, pada Minggu (3/4/2022).

Dikatakan, ibadah haji dan umrah menjadi satu tujuan utama umat Islam dalam menjalankan perintah Allah. Ibadah ini juga menjadi sarana menuangkan wujud cinta sekaligus rindu terhadap Nabi Muhammad SAW yang makamnya berada di area Masjid Nabawi, Madinah.

Di sana ada satu tempat yang disebut taman surga atau Raudlah. Tempat ini sangat mulia dan punya kedudukan agung di mata umat Islam. Lokasinya adalah di antara rumah Rasulullah SAW dengan mimbarnya.

Untuk itu, tidak heran jika setiap pelaksanaan ibadah haji dan umrah jemaah dari berbagai penjuru dunia kerap berjubel dan berebut agar memperoleh kesempatan ziarah ke Raudlah dengan cara shalat, baik fardu maupun sunnah, bersholawat untuk Rasullulah SAW, berdzikir, dan berdoa kepada Allah SWT.

Menurut Gus Muhaimin, jika dulu setiap jemaah bebas masuk Raudlah, kini pemerintah Arab Saudi menerapkan sistem screening sebanyak tiga tahap. Tahap pertama adalah seleksi administrasi, dilanjutkan dengan duduk di satu titik yang ditentukan rombongan, lalu mulai berjalan menuju Raudlah.

“Ketika di Raudlah kita diberi waktu sekitar 10 menit. Jadi kita lebih leluasa salat dan berdoa, bahkan salatnya bisa beberapa kali. Yang jelas lebih nyaman, lebih pasti dan kesempatannya lebib baik,” tuturnya.

Karena itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengapresiasi manajemen baru yang diterapkan pemerintah Arab Saudi terkait dengan ziarah di Raudlah. Menurutnya manajemen ini lebih rasional dan manusiawi ketimbang dengan sebelumnya.

“Biasanya salat saja harus miring-miring dan berdesak-desakan (di Raudlah) dan waktunya pendek dan bahkan waktunya tidak banyak. Apresiasi ini patut kita berikan kepada pemerintah Arab Saudi, MBS (Muhammad Bin Salman) dan semua keluarga kerajaan yang memberikan modernisasi umrah dan haji,” kata Gus Muhaimin.

Ia berharap modernisasi manajemen di Raudlah dapat diimplementasikan pada setiap titik penting ibadah haji dan umrah, seperti di area Hajar Aswad dan lainnya.

“Kita berharap pelaksanaan haji dan umrah yang lain seperti mencium Hajar Aswad sampai hari ini masih belum ada kepastian, kadan berhasil kadang nggak, ada kerumunan dari berbagai sudut tabrakan. Nah kalau manajemennya baik saya kira luar biasa,” pungkas Gus Muhaimin.