JAKARTA, REPORTER.ID – Ketua Komisi V DPR FPDI-P Lazarus berharap pemerintah terus meningkatkan pelayanan masyarakat, baik terkait vaksinasi, booster dan transportasi selama dalam perjalanan lalu lintas hingga menuju kampung halamam. Sebab, lebaran kali ini sebagai ujian; apakah covid-19 akan makin meningkat atau tidak?
“Jadi, mudik lebaran 2022 ini sebagai ujian berat bagi pandemi menuju endemi. Karenanya pelayanan kesehatan di sepanjang perjalanan hingga menuju kampung halaman harus ditingkatkan untuk menghindari terjadinya kerumunan dan antrean panjang yang berpotensi meningkatkan penularan covid-19,” tegas Lazarus.
Demikian disampaikan Lazarus dalam dialektika demokrasi ‘Balada Booster dan Mudik Lebaran” bersama Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dan
Staf Khusus Menteri Perhubungan dan Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Lazarus memaklumi setelah 2 tahun tidak mudik, kini mudik diperlonggar sehingga dipastikan sekitar 44 juta warga akan merayakan lebaran di kampung. “Kalau nanti covid-19 meningkat siapa yang mau disalahkan? Ya salahkan rumput yang bergoyang. Karena dengan diperlonggar ini tidak mungkin petugas akan memgejar atau menghentikan mobil yang melaju di tengah jalan,” ujarnya.
Apalagi kata Lazarus sekarang ini sudah mencapai 78 persen perputaran orang dari kondisi normal. “Itulah yang saya minta agar aparat kepolisian, kemenhub, kemenkes dan pihak terkait meningkatkan pelayanan di lapangan,” ungkapnya.
Siti Nadia Tarmizi mengatakan dengan perputaran puluhan juta orang tersebut memang berpotensi terjadi dan meningkatkan penularan. Karena itu masyarakat diminta untuk segera vaksin atau booster agar lancar dan tidak terjadi antrean panjang dalam perjalanan. “Booster itu sebagai upaya proteksi diri agar tidak tertular atau menularkan ke orang lain,” ujarnya.
Selain itu, setiap orang yang mudik tersebut pasti akan bertemu dan kumpul bersama orang-orang yang lebih tua, anak-anak dan mereka yang memiliki kormobid. Baik paru-paru, jantung, darah tinggi, ginjal, gula dan sebagainya, sehingga mereka itulah kata Siti Nadia, yang harus dilindungi. “Bahwa booster itu bukan sesuatu yang merepotkan,” ungkapnya.
Kemenkes sendiri menurut Siti Nadia, menargetkan untuk booster pada akhir Mei 2022 ini mencapai 30 persen atau 26.28 juta dari 270 juta warga Indonesia. Alhasil, sekarang ini warga yang dibooster mencapai 750 ribuan warga dibanding sebelumnya 400 ribuan orang per hari. Sedangkan untuk dosis lengkap sudah mencapai 70 persen sesuai standar WHO, yang dinilai kuat menghadapi pandemi menuju endemi.
Siti Nadia berharap dengan mobilitas pelaku perjalanan yang tinggi saat mudik lebaran ini penularan covid-19 terus menurun. “Dengan begitu maka pandemi benar-benar menuju endemi dan pandemi bisa dikendalikam,” pungkasnya.
Dengan demikian kata Adita Irawati dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk mencegah terjadinya peningkatan penularan tersebut dengan booster. “Semoga saja dengan mobilitas warga yang tinggi saat mudik lebaran ini terus menurun, dari pandemi menuju endemi dan semua bisa merayakan Idul Fitri 1433 H/2022 M dengan bahagia,” tambahnya.