Siti Nadia Yakin Hepatitis Akut Tak akan Jadi Pandemi

oleh

JAKARTA,REPORTER.ID – Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi meyakini hepatitis akut yang menyerang anak-anak saat ini tak akan menjadi pandemi seperti covid-19. Selain menyerang usia balita dan anak-anak, jika mereka ini mengalami mual, muntah dan diare harus cepat dibawa ke rumah sakit, agar bisa cepat ditangani dokter dan cepat sembuh.

Demikian disampaikan Siti Nadia Tarmizi dalam dialektika demokrasi ‘Hepatitis Akut Mengancam, bagaimana antisipasinya?’ bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena (Golkar) dan anggota Komisi IX DPR RI FPDIP Rahmad Handoyo di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Lebih lanjut Siti Nadia menjelaskan jika WHO pun belum menemukan penyebab berikut definisi hepatitis akut tersebut. WHO hanya minta masyarakat dunia berhati-hati dan jika anak-anak alami mual, muntah dan diare segera bawa ke dokter agar dapat pertolongan. “Kategorinya masih berkembang dan dipastikan bukan dari bakteri atau mutasi dari covid-19,” ujarnya.

Faktor resikonya juga belum diketahui. Karena itu kata Siti Nadia, untuk mencegahnya sama seperti covid-19; cuci tangan, jaga jarak, pakai masker, tidak berbagi alat makan dengan orang lain, dan sebagainya. Sehingga untuk anak-anak yang sekolah tatap muka pun tak perlu ada evaluasi. “Nanti Kemendikbud akan keluarkan surat edaran untuk mencegah penularan hepatitis itu,” jelas Siti Nadia.

Kasus ini juga tak perlu satgas, karena kecil. Di dunia baru ada 436 kasus. Di Indonesia yang terbanyak di DKI Jakarta ada 5 kasus, Jatim 2, Jabar 1, Jateng 1, Bali 1, Sumbar 1 kasus dan lain-lain.

Melky Laka Lena menegaskan Kkomisi IX DPR pada Senin depan akan rapat dengan Kemenkes RI untuk membahas langkah-langkah pencegahan dan mengetahui penyebab hepatitis akut ini. Dimana anak usia sebulan sampai 6 tahun merupakan paling rentan terhadap penyakit ini.

Karena itu kata politisi Golkar itu, prokes harus diaktifkan kembali. Yang paling penting, pemerintah harus terus mengedukasi masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan menjaga pola hidup sehat.

Rahmad Handoyo juga menyatakan sama, bahwa masyarakat harus memahami dan mengenali gejala hepatitis akut ini. Karena itu, penting apa penyebabnya, indikator, dan definisi penyakit ini. “Para ahli yang bisa menjawab ini agar masyarakat bisa terhindari dari hepatitis ini. Semua harus belajar dari covid-19,” ungkapnya.